07

8.7K 702 2
                                    


"Enak hukumannya? " tanya Arsen jahil, ia melipat kedua tangannya sembari menatap kedatangan adiknya yang digendong oleh Justin.

"Bacot" gumam Leon pelan, bisa berabe kalo Justin denger.

Justin duduk di single sofa sembari memangku leon yang tidak bertenaga, kakinya sekarang dalam mode jelly jadi ia diam saja.

"Cosplay orang lumpuh kayak di indosiar nih gue, gak ada yang rekrut gitu? " ucapan leon membuat Daren, Arsen juga Justin mengeryit tak mengerti.

"Sekarang hukuman dariku" ucap Daren berdiri berniat membawa adiknya tapi Justin segera melingkar kan tangannya diperut leon.

"Geli kak! Lepas" ucap leon melepas tangan besar nan kekar milik justin namun usahanya sia-sia.

Justin dan Dareen saling bertatap, mereka seolah bertelepati kemudian Dareen menunduk menatap adiknya yang juga menatapnya.

"Aku tidak akan berbuat seperti mu kakak bodoh" ucap Dareen sinis.

Justin yang dikatai seperti itu hanya bisa saja, ia sudah biasa mendengar berbagai panggilan kasar dari dua adiknya.

"Ikut atau paksa? " tanya Dareen membuat pilihan pada leon.

"Gue... " Leon sontak menoleh kala tangan justin memgetatkan pelukan di perutnya.

"M-maksudnya, leon gak mau, maunya ke kamar" jawabnya pelan, ia jadi malu sendiri.

"Ikut atau paksa? " tanya Dareen membungkuk menatap adiknya

Leon meneguk ludahnya kasar

"Oyy Fox! Bantuin napa?! " Batin leon berteriak namun sistem tak menjawab.

"Pilih dalam hitungan ketiga" ucap dareen serius, ia tak mau membuang waktu.

"Satu"

"Oyy! Jawab napa" teriak leon dalam fikiran, bahkan wujud rubah sistem nya itu tidak muncul semenjak keluar dari Restoran kanibal itu.

"Dua" Dareen menatap intens leon

"Tiga"

Leon menghela nafas

"Ikut" Dareen menampilkan senyum tipis ia menatap adiknya, justin menghela nafad lalu melepaskan tangannya.

"Semoga pilih gue ben-"

"Maaf tuan, saya ada urusan mendadak, anda sekarang mendapatkan sebuah misi" ucap Fox muncul dikepala leon

"Napa muncul sekarang sih?! Sekalian muncul pas gua mati" kesal leon

"Jadi apa misi gue? " tanya leon penasaran.

"Misi anda adalah membuat sang tokoh utama yang tak lain adalah Xander harus tersenyum didepan umum, anda akan menghasilkan poin 20.000 beserta hadiah random" jelas Fox

"Hah? "

"Jangan melamun" leon sontak menatap Dareen kemudian matanya berkeliling karna pertama kali ia berada di kamar Dareen.

"Ntar gue tanya lagi lo" ucap leon lewat fikiran, fox mengangguk pelan.

"Hati-hati dengan tuan Dareen tuan" ucap fox setelah itu menghilang

"Apa? Yang jelas dong! Oyy! " Dareen menatap datar adiknya yang Lagi-lagi melamun seperti memikirkan sesuatu.

"Sepertinya kau harus dibawa ke rumah sakit" sontak leon menggeleng, ia benci rumah sakit omong-omong.

"Jadi kakak mau apain leon? " tanya leon menahan geram, ia tak suka memanggil dirinya sendiri dengan itu.

"Berbaring" perintah Dareen menepuk kasur king size nya, leon menurut ia juga mengantuk.

Cakra To LeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang