Salah Tingkah

18 3 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat Membaca💗🌷

.
.
.

🍒🍒🍒

"Eumm ... Mas?" ucap Syifa ragu-ragu.

Alif menatap Syifa dengan sorot mata penuh tanda tanya. Sebenarnya Syifa ingin menanyakan sesuatu hal. Namun, ia cukup malu untuk menanyakannya.

"Ngomong saja, saya tidak makan orang," ujar Alif, menghela napas panjang. Ia lelah melihat Syifa yang hanya terus-terusan memanggilnya, alih-alih membicarakan apa yang ingin dirinya katakan.

Syifa terkekeh kecil, lalu ia kembali menatap Alif yang memang sedari tadi tak lepas menatapnya.

"Anu–, eumm. Kita ..."

"Tinggal berdua?" cicitnya pelan tetapi masih terdengar oleh telinga Alif.

Perkataan Syifa barusan membuat alis dan dahi Alif mengkerut tipis, tapi sedetik kemudian ia tetap menganggukkan kepalanya. "Memang siapa lagi?"

Syifa merutuki kebodohannya, sudah jelas-jelas hanya mereka berdua. Ada apa dengan dirinya? Kenapa ia mendadak tidak bisa berpikir.

🍒🍒🍒

Setelah obrolan yang menurutnya memalukan siang tadi. Syifa sedikit menghindari interaksi apapun yang melibatkan dirinya dan Alif. Sekalipun itu hanya bertatapan lewat mata.

Seperti saat ini, ia sedang gelisah di depan kamar Alif. Seusai masak makan malam bersama Ummi dan Zindy. Ummi menyuruh para menantunya memanggil suami-suami mereka untuk makan malam, termasuk Ummi sendiri yang juga memanggil Abi.

Syifa terus saja mondar-mandir di depan kamar Alif, ia masih malu akan kejadian siang tadi. berkali-kali ia ingin menggapai engsel pintu, tetapi lagi-lagi tidak jadi.

'Tenang-tenang, tarik napas, buang, hufff. Syifa pasti bisa! Cuma manggil Mas Alif doang kok,' batinnya menyemangati diri sendiri.

"Aaah, tapi malu ..."

Syifa menangkupkan wajahnya dengan kedua telapak tangannya, menyembunyikan wajahnya di sana.

"Lagi apa kamu, di sini?" ucap seseorang sedikit terkejut melihat keberadaan Syifa.

Syifa yang merasa dirinya, lah, yang di maksud, perlahan ia memundurkan tangannya menjauh dari wajahnya, agar ia bisa melihat seseorang yang mengajaknya berbicara

"Mas Alif?!" serunya tak kalah terkejut. Sejak kapan suaminya itu berdiri di sana, di depan pintu ruangan samping kamar Alif. Alif menyorotinya tajam, keheranan, dengan alis yang di naikkan satu.

"D-dari kapan, M-mas Alif di situ?"

"Dari kamu diam sambil nutupin wajah kamu," jawab Alif membuat Syifa sedikit lega. Setidaknya Alif tidak melihatnya mondar-mandir dan berusaha membuka pintu, tetapi selalu tidak jadi.

Alif memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, ia berjalan mendekat ke arah Syifa. "Pertanyaan saya belum kamu jawab."

"A-apa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SYIFA UNTUK ALIF [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang