Awal Sebuah Cerita

439 79 166
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat Membaca💗🌷
.
.
.

🍒🍒🍒

Mata kuliah baru saja selesai terlihat dari dosen yang sudah keluar mendahului para mahasiswa di kelasnya. Beberapa mahasiswa itu keluar dari dalam kelas untuk bergegas pulang atau nongki cantik sebelum pulang ke rumah mereka masing-masing.

Terlihat di dalam kelas gadis mengenakan kemeja strip putih biru dan celana jeans boyfriend dengan balutan pashmina bewarna coklat muda di kepalanya, sedang tersenyum memandang benda pipih yang ada digenggamnya. Ia terkekeh geli kala membaca 2 pesan yang masuk ke aplikasi WhatsApp nya.

Naurahnndia
Syif! lo nggak lupa, 'kan, sama janji lo?!

Naurahnndia
Gue udah nunggu dari tadi lo kemana aja? gara-gara lo lama, gue sampe pesen 3 es krim, kalau gue gendut, lo orang pertama yang gue salahin, bodoamat!

Syifaazalia
Syifa otw, Naunau sayangggg:3

Setelah membalas pesan dari temannya. Gadis itu bergegas keluar menuju parkiran untuk mengambil motor Scoopy kesayangannya dan melenggang pergi dari area kampus.

Syifa berlari kecil sesampainya ia, di sana. Pasti Naura akan marah padanya.

"Tau, ah, kesel banget! Jam berapa ini Hanana Syifa Azalia? Ngaret terus kerjaannya."

Syifa melihat jam di pergelangan tangannya. Benar saja! Ia telat 30 menit.

"Maaf, Nau ... Tadi ada matkul tambahan mendadak banget, banget. Maafin Syifa yang cantik nya kebangetan ini ya? ya, ya, ya," Syifa melihatkan puppy eyesnya dengan tangannya yang ia katupkan di depan dada, agar sahabatnya itu mau memaafkan kesalahannya kali ini.

Naura diam dengan menatap Syifa sinis sambil mendengus kesal. Syifa menghela nafas panjang,  lalu ia tersenyum jahil.

"Aku traktir es krim sama pancake lava coklat, deh! Mau nggak?"

"Nggak!"

"Eh?"

"Nggak ... Mau nolak, maksud gue," ucap Naura, ia tertawa puas seakan telah berhasil memasukan  Syifa ke dalam perangkapnya.

"Ck! Tadi padahal udah makan es krim tiga. Nggak takut gendut, mbaknya?" sindir Syifa.

"Nggak mbak. Rezeki, 'kan, nggak boleh ditolak. Masa iya saya nolak rezeki? Gratis lagi," ucapnya terkikik geli.

Syifa memutar bola mata jengah. "Dasar."

"Yaudah, aku pesen dulu. Kamu tunggu sini," lanjut Syifa, setelahnya ia berjalan ke depan untuk memesan.

10 menit kemudian ...

Pesanan kedua gadis itu telah datang, setelah tadi memesan makanan dan minuman mereka berbincang sebentar dan sesekali membahas tentang skripsi Naura yang tengah dibuat.

TING!

Ponsel syifa berbunyi dan memunculkan notifikasi pesan.

SYIFA UNTUK ALIF [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang