Jawaban Syifa

178 63 72
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Yuk Absen pembaca setia cerita ini
Guys kalian penasaran ga sih sama visual Syifa dan Alif? Kalo aku up visualnya kalian gimana?🤭
Selamat Membaca💗🌷

🍒🍒🍒

"Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad."

Syifa berjalan menjauhi kantin, dengan langkah pelan diselingi shalawat yang keluar dari bibir mungilnya.

Membiasakan diri dengan bershalawat membawa ketenangan tersendiri dalam dirinya,shalawat itu juga merupakan bentuk doa dan pujian kita terhadap nabi dan juga memiliki banyak keutamaan ketika kita membaca shalawat,salah satu diantaranya yaitu mendapatkan syafaat Rasulullah dihari kiamat nanti.

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

"Orang yang paling berhak mendapatkan syafa'atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku" (HR. Tirmidzi)

Sampai diparkiran tempat kuliahnya,Syifa segera menaiki dan memakai helmnya lalu melenggang pergi meninggalkan kampus tersayangnya.

🍒🍒🍒

"ASSALAMUALAIKUM, BUNDA SYIFA PULANG!"

"Wa'alaikumussalam, biasa aja dong! Nggak usah teriak-teriak ini rumah bukan hutan." jawab Raffa yang ada di ruang tamu langsung dengan melempar bantal sofa ke arah Syifa karena kesal.

"Dasar! Nggak sopan sama Kakak." Syifa mendengus kesal menatap bantal sofa lalu beralih menatap sang empu yang melempar bantal sembarangan ke arahnya.

"Bunda kemana dek, tumben sepi?" tanya Syifa ketika sudah merebahkan tubuhnya di sofa samping Raffa berada.

"Lagi belanja keperluan dapur sama Bi Atun, katanya nanti mau ada tamu," ucapnya masih fokus ke layar televisi yang menayangkan siaran pertandingan bulu tangkis, tanpa melihat kearah Syifa.

"Udah dari tadi?"

"Iya."

Syifa hanya ber 'oh' ria sambil mengangguk-anggukkan kepala.

"Yaudah, Kakak ke kamar ya."

"Hm."

Syifa menatap sengit Adiknya, pasalnya dari tadi ia tanya hanya mendapat jawaban singkat, yang di tatap kini menatap balik Syifa, heran mendapat tatapan seperti itu dari Kakaknya.

"Kenapa?" Raffa menaikkan satu alisnya.

"Nggak apa-apa!" jawabnya sewot.

Syifa langsung berjalan ke lantai atas alias ke kamarnya. Daripada ia harus di ruang tamu bersama Raffa yang sedang serius menonton siaran pertandingan bulu tangkis dan berakhir ia akan dikacangi.

Sampai di kamar Syifa menaruh tasnya asal lalu beralih mengambil laptop miliknya di atas nakas, menengkurepkan badannya dan menaruh laptop di atas kasur.

Besok hari Minggu yang berarti ia tak ada jadwal kelas. Yap! Syifa tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Menonton drama Korea hingga larut malam adalah ide yang sangat cemerlang, lumayan lah batinnya, merefreshingkan otak.

Tok..tok..

"Masuk aja nggak dikunci." ucap Syifa memberi izin seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

SYIFA UNTUK ALIF [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang