Bismillahirrahmanirrahim
HAIIII GUYS GIMANA PART KEMARIN?
Akhirnya aku update lagi yeaayy
buat kalian yang udah penasaran kemarin
yuk baca lagi biar ga penasaran🙊
Jangan lupa Votmentnya yawSelamat Membaca💗🌷
🍒🍒🍒
"Ayah akan menjodohkan kamu dengan anak teman Ayah."
Deg
Syifa terdiam mencerna kata-kata Dimas yang baru saja didengarnya. Jantungnya terasa berhenti ditempat. Rasa terkejut menyelimuti dirinya sekarang.
"M-maksud Ayah, a-apa?" bukan maksud ia tidak mengerti apa yang Ayahnya barusan katakan, tapi ia hanya memastikan apa yang didengarnya itu benar.
"Ayah akan menjodohkan kamu dengan anak teman Ayah, Syifa."
"Kenapa? Kenapa Ayah, jodohin Syifa?"
"Nggak Ayah! Syifa nggak mau," Syifa menggeleng, 'kan, kepala pelan. Seakan tidak sanggup untuk memenuhi permintaan Ayahnya.
Bukan apa-apa, ia masih ingin merasakan menjadi seorang mahasiswa, hingga menjadi wanita karir yang sukses dan membahagiakan kedua orang tuanya terlebih dahulu. Syifa kecil yang dulunya giat belajar mati-matian hingga sekarang ia menjadi anak perkuliahan sekali pun, demi ia bisa meraih cita-cita yang sejak dulu ia impikan. Sekarang semuanya seakan runtuh dengan begitu saja.
Tidak habis pikir Syifa dibuatnya, mengapa Ayah tega sekali dengannya? Apa ia terlalu tua sampai Ayah menjodohkannya? Ia rasa tidak. Pasalnya ia baru menginjak umur 21 tahun dan juga dirinya ingin menyelesaikan kuliahnya hingga mendapatkan gelar Sarjana S2. Ia juga sebentar lagi menyandang gelar S1 namun masih tahap skripsi. Bagaimana jika lelaki yang akan jadi calon suaminya nanti melarangnya untuk melanjutkan ia berkuliah. Tanpa izin, sebulir air jatuh dari pelupuk matanya.
'Ya Allah maafkan Syifa, Syifa sama sekali tidak bermaksud untuk membantah Ayah, tapi ... Syifa benar benar tidak bisa menuruti permintaan ayah untuk ini' batinnya.
"Ayah, nggak maksa kamu. Setidaknya kamu bertemu dulu dengan orangnya kalau memang kamu tidak cocok kamu bisa tolak perjodohan ini. Tapi Ayah berharap, kamu bersedia Syifa."
"Ayah beri kamu waktu 3 hari. Kamu pikirkan ini semua matang-matang. Ayah dan Bunda akan sangat bahagia jika kamu mau menerimanya," lanjut Dimas, menatap Syifa lembut tetapi ada sorot memohon di sana.
Sebenarnya ada rasa tak tega di dalam hati kecilnya melihat putri satu-satunya itu menangis dalam diam, menahan isakannya. Namun bagaimana pun, keputusannya ini juga pilihan yang terbaik untuk Syifa, anaknya.
Ia tak mau putri kesayangannya itu terjerumus dalam pergaulan yang tidak di inginkan. Bukannya ia tidak percaya bahwa Syifa bisa menjaga dirinya sendiri tapi ia ingin ada yang menjaga dan membimbing Syifa ke jalan Allah selain dirinya. Umurnya dan Rianti tidak bisa dibilang muda, pasti ada saatnya dimana salah satu dari mereka pergi meninggalkan keluarga dan anak-anaknya. Maka dari itu, Dimas ingin sekali Syifa menikah dengan lelaki pilihannya yang InsyaAllah terbaik untuk Syifa kedepannya. Karena ia tahu seluk beluk keluarga calon suami anaknya nanti dari keluarga baik-baik dengan agama yang kuat.
"B-bundaa ..."
Lirih Syifa menggelengkan kepala pelan tanda ia tak mau bila harus dijodohkan. Namun, sepertinya Bundanya itu lebih di kubu Ayahnya.
"Sayang pikirkan dulu matang-matang, ya? Kamu sholat istikharah minta petunjuk sama Allah," ucap Rianti lembut mengusap bahu sang anak agar lebih tenang dari isak tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYIFA UNTUK ALIF [ON GOING]
Espiritual[Romance - Spiritual] •••• Awalnya Syifa tak berpikir panjang. Bertemu dengan seorang pria, yang dengan enaknya menerobos antreannya di salah satu kedai gelato ternama, di Jakarta. Ulah pria itu sontak membuat Syifa memekik kesal dan menyumpah serap...