Nara tengah duduk di bangkunya sambil fokus dengan ponselnya. Entah apa yang dilakukan Nara. Yang jelas ia terlihat serius dengan ponselnya. Sesekali terlihat raut wajah Nara berubah.
Dia Nara. Putri Naraya. Gadis cantik bermata bulat, dan berkulit bersih. Dia Nara, Putri Naraya. Gadis cantik yang membuat banyak laki laki mengejarnya. Dia Nara, Putri Naraya. Gadis cantik yang juga membuat banyak laki laki patah hati karenanya. Dia Nara, Putri Naraya. Gadis cantik yang juga sebagai siswi terpintar di sekolahnya. Dia Nara, Putri Naraya. Gadis cantik yang kejam, namun juga pintar.
Dengan tampang yang bisa dibilang 'diatas rata rata' dan otak yang bisa dibilang 'jenius' Nara bisa membuat semua laki laki takluk padanya. Dia bisa membuat semua laki laki memujanya hanya melalui tatapan mata bulatnya.
"Ra, ayo ngantin!" ajak Dytha.
"Nggak ah, males." Nara kali ini benar benar mager. Entah kenapa dia sedang malas untuk keluar kelas. Menurutnya, hape lebih menarik dibandingkan jajanan yang disuguhkan di kantin sekolahnya.
Dytha mendengus kesal, lalu menarik tangan Nara, "Ck. Ayo! Temenin gue! Ayo ih, Nara... Ayooooooo!!!." namun Nara masih tetap setia duduk di bangkunya.
"Apaan sih, Tha, males gueee. Mager nih."
"Lo tuh ya, nggak ada perhatian perhatiannya ama gue. Ayo ah temenin!"
Nara yang sedari tadi memfokuskan diri ke hapenya mendongak melihat Dytha. "Apasih, Tha? Jajan mah tinggal jajan aja. Susah banget sih. "
"Tapi gue maunya ditemenin ama lo!"
"Lo tuh manja banget deh." Gerutu Nara, namun ia tetap berdiri dan berjalan mendahului Dytha menuju ke kantin.
Dytha yang ditinggal pun berdecak kesal. "Bestiee!!! Tungguin gue sialan!" ucapnya lalu berlari menyusul Nara yang sudah berada jauh di depannya.
Seseorang tiba tiba duduk di samping Nara yang tengah memakan siomay yang di pesannya. Tangannya dengan leluasa merangkul pundaknya. "Hai Nara, aku gabung ya."
"Oke dit." jawab Nara acuh kepada Errrr... Pacar barunya, Adit. Nama lengkapnya Aditya Jonshon. Dia adalah salah satu cowok berprestasi di SMA Pelita. Dia adalah pemegang sabuk hitam karate. Parasnya yang lumayan tampan menambah nilai plus bagi dirinya. Tak heran jika dia masuk dalam jejeran siswa most wanted di SMA Pelita. Banyak siswi yang mengaguminya. Baik dari ketampanannya maupun prestasinya.
Mereka makan dalam diam. Sesekali terlihat Adit melirik wajah datar Nara. Jika boleh jujur, Adit sebenarnya masih belum percaya bisa berpacaran dengan seorang Nara. Nara memang cewek yang sangat cuek, bahkan terkesan jutek. Tapi itu membuat Nara menjadi tambah diincar banyak siswa karena wajahnya yang terlihat 'misterius'.
Dytha yang merasakan situasi seperti ini menjadi canggung. Dia memang kurang begitu suka dengan situasi yang kurang akrab. Dytha memang siswi yang bisa dibilang 'nyablak'. Dia adalah pribadi yang ceria dan cerewet. Kontras sekali dengan pribadi Nara yang cuek dan pendiam. Orang orang juga kadang heran, mengapa Nara dan Dytha yang bagaikan 'Bumi dan Langit' bisa menjadi sahabat. 8 tahun pula!
"Errr... Ini ngapa pada diem ya?" ucap Dytha kikuk.
"Lah, kan emang kalo makan nggak boleh sambil ngomong Tha." jawab Nara acuh, sambil terus memakan siomaynya.
"Tapi, gue jadi ngerasa canggung. Kek, aneh gitu Ra. Berasa makan sendiri."
Adit yang sedari tadi diam nyeletuk, "lah, emang lo makan sendiri kan Tha? Emang lo maunya sepiring berdua?" adit terkekeh pelan.
Dytha berdecak kesal. Bisa bisanya mereka mengacuhkannya, "Eh, kalian nggak mau nraktir gue nih? PJ elahh."
"Buat apa ngasih lo PJ, orang lo aja banyak duit. Tanggal muda nih Tha." jawab Adit santai. Sedangkan Nara? Ia sibuk dengan somaiynya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya
Teen FictionTentang Nara, gadis dingin yang tak mau mengenal cinta. Yang tak pernah percaya cinta itu ada. Bukan karena dia tak pernah merasakannya, tapi justru karena cinta yang telah ia rasakan. Raja, Adik besar yang sangat di cintainya. Adik besar yang jadi...