PART 4

836 44 0
                                    

Ucapan Dave mengenai murid yang ditemuinya di UKS siang itu masih terngiang-ngiang dikepala Mia. Bahkan ketika Max menjemputnya tadi, gadis itu hanya diam saja dikursi kemudi sembari sesekali mengelus bulu kuduknya yang meremang. 

Senyum gadis itu bahkan masih sangat teringat jelas. Senyum yang tadinya dikomentari manis itu kini berubah menjadi senyum yang tidak berhenti membuatnya merinding sankin takutnya. 

Demi tuhan, ia bahkan tidak berani tidur sendirian malam nanti!.

"ada apa?"

Mia tersentak kaget begitu Max menoleh kearahnya. Gadis itu tengah berdiri dibelakang Max, menunggui pria itu memasukkan kode akses pintu rumah mereka.  

"tidak" jawabnya bohong. 

"lalu kenapa diam saja sedari tadi?. Lagi..." ragu sesaat, ia melanjutkan. "datang bulan?"

"tidak"

"lalu?" dahi Max mengkerut, terlihat berpikir. "apa lagi ada masalah disekolah?"

"tidak juga" Mia masuk terlebih dahulu begitu pintu terbuka. 

"lalu ada apa?"

Tidak langsung menjawab, Mia berhenti didekat lemari sepatu, melepaskan sepatu dan menyimpannya ke rak terlebih dahulu, kemudian menoleh kearah Max yang menungguinya bersuara. Pria itu menunggunya dengan sabar.

"hm?, tell me"

"apa... papa percaya kalau hantu itu ada?"

"hantu?"

"um" Mia mengangguk.

"tentu saja"

Sontak netra Mia membulat sempurna. "jadi benaran kalau hantu itu ada?"

"papa yakin sih ada. Kenapa?. baru ketemu hantu disekolahan?"

Mia mengangguk lagi, yang kali ini netra Max yang membulat walau tak seberlebihan netra Mia.

"seriusan?"

Mia menghela nafas perlahan sembari berjalan kearah sofa. Kepalanya menimang cerita mana yang akan diceritakan pada Max. Sementara Max mengekor dibelakang gadis itu. Dibandingkan Mia, ia bahkan jauh lebih antusias sekarang.

"lihatnya sih secara ga langsung" ucapnya setelah memutuskan.

"secara ga langsung gimana maksudnya?"

"tadikan Mia keruang UKS"

"kamu sakit?!"

"papaaaa"

"what?"

"dengerin Mia dulu. Jangan langsung dipotong" ucap gadis itu setengah ngambek. 

"oke oke. Lanjut"

"jadi gitu mau keluar dari UKS ada satu murid perempuan yang masuk. Bahkan kita berdua sempat saling bertukar senyum loh, pa"

"terus?"

"tapi teman Mia malah bilang kalau dia itu sosok tak kasat mata"

"dia bercanda, kali. Buat nakut-nakutin doang"

"tapi memang sewaktu senyumin Mia, wajahnya pucet banget. Dan Dave bilang_"

"Dave?" alis Max menilik curiga. "cowok?"

"iya"

"kamu temanan sama cowok?"

"i-iya" Mia mulai gugup. "em ga temanan sih, tapi tadi kebetulan dia singgah keruang UKS buat_"

"buat?"

"enggak. Enggak buat apa-apa"

Max memasang senyum jailnya. "hayoo, jangan bilang buat jengukin kamu?"

KISAH DISEKOLAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang