PART 12

551 32 0
                                    

Malam pun tiba...

Seluruh tenda sudah didirikan, makan malam sudah tersedia, api unggun sudah menyala. Kini seluruh para murid juga sudah berkumpul mengelilingi api unggun. Menunggu giliran mengambil makanan dari stan yang dijaga Mia dan Dave.

Valeria, jangan ditanya. Alih-alih menjalankan tugas sebagai ketua konsumsi, ia justru sibuk berfoto-foto didekat api unggun dengan sesekali menyuarakan kata panas walau tetap tidak menjauh. 

"so..." Mia bersuara ditengah mereka mengambilkan nasi kotak dan memberikan pada setiap murid yang datang. "lo udah lama kenal Valeria?"

"udah. Dari kecil gue udah kenal sama tu anak"

"oh ya?" Mia menoleh, memandang Dave sekilas. Wajah syok langsung terlihat jelas diwajahnya walau Mia berusaha terlihat biasa aja.

"iya. Kebetulan orang tua kita satu partner bisnis"

"oh, pantesan"

"kenapa?" kali ini Dave yang menoleh. 

"enggak, gak papa. Nanya doang"

"penasaran?"

"sedikit"

"banyak juga boleh" kata Dave yang sudah tidak ditanggapi Mia lagi. gadis itu berpura-pura sibuk membagikan makanan dengan sesekali mengulas senyum pada murid yang tidak begitu dikenalinya. Walau sudah berani memulai pembicaraan, tak bisa dipungkiri kalau ia masih saja merasa canggung didekat pria itu. 

Belum lagi ketika teringat dengan ulahnya yang kemarin-kemarin. 

Apa tidak masalah dengannya?. Diam-diam Mia melirik Dave dari sudut matanya. Mendadak merasa tidak enakan sudah melempar pria itu dengan bantal tempo lalu. 

Ah sial!.

Pikiran Mia jadi entah kemana-mana. 

"kenapa?"

"ha?"

"kenapa geleng-geleng kepala gitu?. Pusing?"

"oh, haha" Mia tertawa sumbang. "enggak. Ada... ada nyamuk"

"oh ya?" Dave menghentikan aktivitasnya, dan fokus memandangi bagian atas kepala Mia. Memang ada beberapa nyamuk yang berseliweran. Dave mengangkat kedua tangannya, menepuk tepat dibagian kepala Mia kemudian memasang wajah takjubnya sembari berucah wahhh begitu berhasil menepuk satu nyamuk.

"cieeeeee"

Sontak keduanya -yang tadinya saling tatap-tatapan- menoleh bersamaan kearah Gita yang berdiri didepan meja stan mereka. "yang lagi kasmaran" komentarnya menggoda Mia. Alhasil wajah gadis itu langsung merona. 

"lagi pada ngapain sih?" tanya Gita lagi. "asik banget kayanya"

"ga ada." balas Mia cepat. 

"yakin?. Wajah lo merah tuh"

"apaan sih. Udah sana, masih banyak yang ngantri tuh"

"cieeee, lo berdua pacaran ya?"

"enggak"

"udah ngaku aja"

"dibilangin enggak juga. Udah sana_"

"AAAAAAAAAAAAA!!!"

Mendadak terdengar jeritan dari arah api unggun. Gita, Mia, dan Dave sempat saling beradu pandang sesaat sampai akhirnya Gita ngacir kearah asal suara disusul Mia dan Dave setelahnya. Dan begitu ketiganya tiba didekat api unggun, pemandangan pertama yang mereka dapati adalah Valeria yang terduduk sembari menjerit-jerit tak karuan. 

KISAH DISEKOLAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang