PART 9

655 43 0
                                    

"baiklah, sesuai permintaan dari Miss Maya selaku wali kelas kita, berhubung malam keakraban khusus untuk anak kelas dua akan dilakukan jumat sampai minggu nanti, miss Maya meminta tambahan dua orang untuk membantu penanggung jawaban dibagian konsumsi"

Begitu Gita menyampaikan pesan dari miss Maya yang kebetulan tidak dapat hadir dikarenakan sakit, suara ricuh langsung terdengar riuh dari dalam ruangan kelas 2IPA1 tersebut. 

Sebagian murid mengacungkan jari secara sukarela, namun tidak sedikit juga yang diam-diam bersembunyi agar tidak dipilih.

Kalian pasti pada heran kan kenapa malam keakraban baru dilakukan dikelas dua tahun ini?.

Jadi, ada satu perbedaan sekolah Persada dengan sekolah-sekolah lainnya. Yaitu mengenai malam keakraban yang kerap selalu dilakukan setiap tahunnya. Dimulai dari anak-anak kelas satu, lalu lanjut giliran anak kelas dua, kemudian disusul dengan acara perpisahan anak kelas tiga dibulan-bulan berikutnya.

Kebetulan, minggu ini giliran anak-anak kelas dua yang mendapatkan jadwal malam keakraban yang akan dilakukan selama tiga hari dua malam.

Dimana?.

Tentu tidak jauh dari sekolah tersebut.

"gue bisa gak sih, ga usah ikutan?" komentar Sinta, salah satu murid yang mengacungkan jari. Gadis berambut panjang selengan yang selalu dikucir satu. Ternyata, ia mengacungkan jari bukan untuk dipilih secara sukarela.

"sayangnya, semua murid harus ikutan tanpa terkecuali" jawab Gita. Ia menjadi penanggung jawab acara di malam keakraban tahun ini. Jadi, ia harus mempersiapkan acara apa saja yang akan dilakukan para murid nantinya. 

Gita tidak hanya sendirian. Ada Leo dari kelas sebelah alias 2IPS1 yang satu kelas juga dengan Valeria. 

"yahhhh" seruan kecewa langsung terdengar jelas dari mulut Sinta. "gue takut banget nih. Hutan dibelakang sekolah ini kan terkenal angker. Gimana entar kalau ada yang kerasukan?"

"tenang. Kita udah nyiapin anak-anak keamanan kok. Ya kan, Lang" Gita menoleh pada Gilang yang kursinya ada dibelakang Dave. 

"yoi. Sans aja. Semua pasti aman terkendali" tambah Gilang dengan pedenya. 

"awas aja kalau sampai ada yang kerasukan. Gue tampol lo"

"ih Sinta, jangan galak-galak dong. Entar kalau lo kerasukan, gue orang pertama yang bakalan nolongin lo" Gilang sampai memukul-mukul pelan dadanya yang membusung. Ia memang sudah lama naksir dengan gadis itu. Namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Bahkan ia sudah karam sebelum kapalnya sempat berlayar.

"enak aja!. Lo doain gue kerasukan?!"

"udah... udahh... pokoknya gue jamin aman sentosa. Kalaupun nanti ada hal-hal yang diluar dugaan, kita udah persiapin semuanya kok. So... ga usah takut, ga usah ragu, karna kalau pun kalian ragu untuk ikut, hasilnya sama aja. Pihak sekolah tetap mengharuskan semua murid untuk ikut" Gita terkekeh sesaat lalu kembali serius. "oke, jadi dua orang yang dipilih miss Maya adalah...."

Gita sengaja memperlama demi bisa menikmati aksi tegang teman-teman sekelasnya. Ia memang selalu menikmati hal-hal yang menjengkelkan seperti sekarang.

JENGGG!!

JENGG!!

JEENGGGG!!

"Dave dan Miaaa!... wuuuuu" gadis itu bersorak heboh sendiri lalu tidak lama disusul teman-teman sekelas lainnya yang ikutan bertepuk tangan sembari menyuarakan kata wuuu secara serentak. Tidak ada yang tidak bersorak terkecuali Mia dan Dave yang hanya bisa nyengir terpaksa. 

KISAH DISEKOLAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang