PART 19

467 35 0
                                    

Malam pukul 20.00. 

Mia dan Dave ada dikediaman rumah Mia.

Cuaca diluar tengah hujan begitu keduanya tiba didepan rumah gadis itu. Alih-alih diberikan izin langsung pulang, Max yang mendadak muncul diantara keduanya dengan payung hitam ditangan, melarang Dave untuk pulang dan menyuruh pria itu menunggu sampai hujan mereda.

Walau sudah berlalu setengah jam, bukannya mereda, tetesan air yang jatuh kian deras saja. 

"kamu bisa tidur disini kalau mau" tawar Max. Ia tengah duduk dimeja makan bersama Mia dan Dave yang duduk dikursi sebelah kanannya. 

Dihadapan ketiganya tersedia dua bucket kfc yang baru saja dibeli Max dengan masing-masing piring berisi nasi. Ada semangkok salad juga dan keranjang berisi buah-buahan segar. 

"thanks, om. Tapi Dave tunggu hujan reda aja. Kasihan papa sendirian dirumah"

"mama kamu?"

"em... sudah bercerai om"

"oh god. Im sorry"

Dave mengulas senyum. "no problem"

"ah, silahkan tambah ayamnya. Jangan malu-malu"

"makasih om"

"so... gimana sekolah kalian berdua?. Hm?" Max menoleh kearah Mia. Walau anak gadisnya itu terlihat sibuk menyantap ayam, ia tahu jelas kalau hal tersebut hanya kepura-puraan belaka. Dalam waktu singkat, ia langsung tahu kalau Mia tengah tidak fokus. 

Apa karna pria disebelahnya ini?. Max terkekeh dalam hati. Anakku sudah besar ternyata, batinnya. 

"baik. Tidak ada masalah" jawab Mia seadanya lalu kembali fokus pada piring. 

"bagaimana denganmu, Dave?"

"baik juga om. Sekolah Persada asik"

"oh ya?. Kamu anak baru?"

"iya om"

"oooo" Max mengangguk-angguk pelan. 

"apa... Mia boleh tanya sesuatu?" tanya Mia disela ketiganya tengah terdiam. 

"sure"

"apa... papa sudah lama dekat dengan wanita itu?"

Max menoleh bingung. Belum paham kearah mana pertanyaan anaknya itu.

"pacar baru papa"

"o-oh" serunya rada syok namun mencoba bersikap biasa saja. "kita akan membahasnya nanti, oke?"

"enggak. Mia maunya sekarang"

"oh c'mon sayang..."

"papa hanya perlu menjawab sudah lama atau tidak. Itu saja kok"

"iya tapi ga harus dihadapan Dave juga, kan?" Max menoleh singkat kearah Dave yang sudah merasa tidak enakan tapi bingung harus berucap apa.

"paaa..."

"oke oke" kata Max akhirnya. Keras kepala Mia memang menurun darinya. Dan ia menyesali itu sekarang. "iya, sudah lama"

"seberapa lama?"

"entahlah"

"lebih dari dua tahun?" sela Mia cepat. 

"oh c'mon"

"lebih dari dua tahun?"

"enggak. Of course no"

"apa papa dan mama ada masalah sebelum mama meninggal dua tahun lalu?"

KISAH DISEKOLAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang