Part: 5

5.3K 349 9
                                        

Arka menatap malas pada hewan kecil yang sekali injak saja bisa langsung beda alam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arka menatap malas pada hewan kecil yang sekali injak saja bisa langsung beda alam. Panggilannya Chiyo, Anak barunya Cakra yang baru kemarin datang dengan kondisi sangat kotor seperti habis tercebur di got. Sama halnya dengan Chiyo, kemarin Cakra juga pulang tak kalah kotor. Namun bukannya merasa bersalah, Adiknya itu justru seenak jidat menyuruh Arka memandikan hewan sialan itu.

Arka masih dendam, sampai saat ini Chiyo masih menjadi musuhnya. Lihat saja sekarang, pagi-pagi Anaknya Cakra itu sudah berjalan-jalan tidak mau diam. Anak bebek berwarna kuning itu bahkan tidak takut kena injak oleh orang rumah yang tentu tak bisa terus-menerus sadar dengan tubuhnya yang sangat kecil.

"Anaknya Daddy! Sini sayang."

Arka beneran jengah, kupingnya terasa sangat geli saat Adik Bungsunya itu menyebut dirinya dengan seperti itu. Arka sebisa mungkin menahan tangannya agar tidak membuang hewan itu jauh-jauh dari rumahnya.

"Pintarnya." Ujar Cakra yang sudah berhasil menggendong Anaknya.

Sepertinya Cakra baru bangun tidur, Anak itu masih menggunakan piyamanya. Biasanya Cakra bangunnya paling terakhir, apalagi ini masih terbilang cukup pagi. Bahkan hanya ada Arka di ruangan itu, pemuda itu tengah meminum kopinya sembari belajar untuk kuis siang nanti.

"Abang, biasanya kalo bebek makannya apa?"

"Bakso."

Cakra langsung menendang kaki Abangnya itu, kemudian berlari cepat menaiki tangga. Arka membiarkannya, meski kini kakinya harus diusap berkali-kali. Cakra sebenarnya turun ke bawah cuma mau mengambil Chiyo. Salahkan saja sang Ayah yang tidak mengizinkan Cakra membawa Chiyo ke kamarnya.

Cakra juga tahu kalo semua orang rumah tidak ada yang setuju saat Cakra ingin memelihara hewan curiannnya itu. Namun mana ada yang bisa melawan Cakra saat Anak itu sudah meminta. Apalagi kemarin Cakra menangis keras saat Ayah hampir membuang Anak barunya itu.

"Adek kok udah bangun?"

Bunda yang baru keluar dari kamar sedikit terkejut tadkala Putranya itu sudah terbangun di pagi buta. Biasanya Bunda membangunkan Cakra di pukul enam, tapi saat ini bahkan masih setengah lima. Masih ada satu jam lebih untuk Putranya itu istirahat.

"Adek mau main sama Chiyo." Cakra menunduk takut, dia lupa kalo kamarnya itu bersebelahan dengan kedua orang tuanya.

"Kan bisa nanti mainnya. Kemarin malam Adek juga telat tidur gara-gara main sama Chiyo. Sekarang tidur lagi, yuk. Bunda temenin."

"Sama Chiyo, boleh?"

Bunda menggeleng, dia mengambil hewan kecil itu dengan sedikit takut lalu menaruhnya di lantai. Jujur saja, Bunda juga tidak setuju saat Putrnya itu harus memelihara hewan itu. Bunda bisa membelikan Cakra anjing mungil, atau kucing jika mau.

Tapi ini Anak bebek, Bunda merasa hewan itu tidak cukup higienis jika terus-menerus dipegang sama Cakra. Apalagi mulutnya yang runcing itu, Bunda takut Anak bebek itu bisa melukai sang Putra.

All About Today | Nct 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang