Flashback...
Saat Ninda, Jio dan Jia bertemu Jay dan Sunghoon dicafe kemarin, mereka mengobrol sampai malam. Pada saat Ninda dan kedua anak nya izin untuk pulang duluan, Sunghoon memanggil Ninda.
"Ninda, boleh kita ngomong empat mata?" Tanya Sunghoon.
Ninda sebenarnya bingung, tapi ia tetap mengangguk.
Sunghoon pun menoleh kearah Jay, Jay yang sudah paham pun mengangguk dan mengajak Jio serta Jia untuk pergi dari sana.
"Ada apa ka Hoonie?" Tanya Ninda saat Jay dan kedua anak nya sudah tidak berada disana.
Wajah Sunghoon terlihat gugup dan ia mengeluarkan sesuatu dari dalam saku nya.
"Ninda, aku tau ini mendadak tapi" Sunghoon menjeda ucapan nya.
"Will you marry me?" Sambung Sunghoon tak lupa tangan nya membuka kotak cincin yang sedari tadi ia genggam.
Jelas Ninda terkejut dengan Sunghoon yang tiba tiba melamar nya.
"Ka? Kaka serius?" Tanya Ninda.
"Aku serius" jawab Sunghoon.
Sunghoon menghela nafas saat Ninda tak kunjung menjawab ajakan nya tadi.
"Aku tau kamu kaget kan?"
Ninda mengangguk.
"Ka hoonie, selalu bawa cincin ini kemana pun ka Hoon pergi?"
Kini giliran Sunghoon yang mengangguk.
"Tapi....kenapa?" Tanya Ninda.
"Aku selalu berharap, bisa ketemu kamu di jalan atau dimanapun itu. Dan sekarang terkabul, Aku ketemu kamu disini" jawab Sunghoon.
"Ninda, aku gamau buang buang waktu lagi, aku mau kasi tau tentang semua perasaan aku"
"Kita temenan udah duapuluh tahun lebih kan? Dan aku lebih tau kamu duluan dari pada Heeseung, aku udah kenal kamu dari sebelum Heeseung kenal kamu dan aku udah cinta kamu duluan daripada Heeseung cinta kamu" suara Sunghoon melirih.
"Tapi aku pergi untuk study ke Aussie dan aku ga sempet ngungkapin perasaan aku ke kamu, Ninda. Aku pikir, aku bisa ngungkapin perasaan aku pas aku udah balik ke Korea lagi. Tapi, takdir berkata lain dan kamu udah nikah sama Heeseung, bahkan kamu udah punya anak sama dia"
"Jadi aku berusaha buat lupain kamu, demi Tuhan itu susah, semakin aku berusaha buat lupain kamu, itu malah semakin nyiksa aku" Sunghoon menunduk sambil menghela nafas dan disaat ini Ninda bisa melihat wajah tulus seorang Park Sunghoon.
"K-ka?" Panggil Ninda gugup.
Sunghoon mendongak, menatap mata Ninda.
"Aku gatau kalo kaka selama ini punya perasaan lebih sama aku dan aku minta maaf karna udah nyakitin-" ucapan Ninda terpotong kala Sunghoon menaruh jari telunjuk nya tepat didepan bibir Ninda.
Sunghoon menggeleng, "ini bukan salah kamu" ucap nya.
"Ninda, aku ga maksa kamu buat terima aku, karna Acca udah kasi tau aku kalau kamu masi belum bisa lupain Heeseung sampe sekarang, bener kan?" Sambung nya.
Ninda mengangguk dan kedua nya terdiam.
"Ka Hoonie" panggil Ninda.
"Ayo bantu aku lupain mas Heeseung" ucap Ninda sambil menyodorkan tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketidaksengajaan [lee heeseung]
RandomTentang ketidaksengajaan seorang lee heeseung sehingga berakibat fatal bagi keluarga kecilnya "Sayang maaf, maaf, ayo kita mulai dari awal lagi, lupain perempuan itu dan juga anak yang ada diperut nya" -lee heeseung "Mas, ayo kita hidup masing masi...