-08

59 3 0
                                    

Sekarang Ninda sedang berada didalam kamar Jio dan Jia. Setelah menyiapkan air hangat untuk Heeseung mandi ia langsung keluar dari dalam kamar nya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun kepada Heeseung.

"Sayang ayo bangun, kita main yuk keapart nya aunty" Ninda masi berusaha membangunkan kedua anak nya.

"Mama ini masi terlalu pagi, kami masi ngantuk" jawab Jia

Ninda hanya bisa menghela nafas nya lagi pula benar kata Jia ini masi terlalu pagi.

"Yaudah deh kalian lanjut tidur aja, mama mau turun kebawah dulu ya, nanti kalian kalo udah bangun langsung turun kebawah" ucap Ninda tapi ia tidak mendapat jawaban apapun dari sang anak, baru Ninda memegang knop pintu tapi pintu itu sudah dibuka duluan dari luar dan muncul lah Heeseung dari balik pintu itu.

"Aku cariin ternyata kamu disini" ucap Heeseung

"Eh? Kamu laper ya mas sebentar aku angetin dulu makanan semalem yang belum sempet disentuh" jawab Ninda namun siapa sangka perkataan istri nya ini membuat Heeseung merasa bersalah kembali.

"Maaf" ucap Heeseung dalam hati

"Mas minggir dulu aku mau lewat" ucapan Ninda membuat Heeseung tersadar dan langsung menyingkir dari pintu setelah nya Ninda tersenyum dan berkata "sebentar ya, kamu duduk dulu aja dimeja makan" Heeseung mengangguk.

Jujur saja saat ini Ninda sedang sebisa mungkin bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa apa. Ia ingin lihat sejauh apa suami nya ini berbuat.

........................................

Semua makanan sudah selesai dihangatkan dan Ninda sedang pergi untuk membangunkan Jio dan Jia. Saat Heeseung sendirian dimeja makan ia melamun ia menyesal telah berbuat hal menjijikan seperti semalam tapi ia juga tidak bisa berbohong kepada diri nya kalau tubuh Chajin sangat nikmat dan seperti nya setelah kajadian semalam ia 'sedikit' memiliki perasaan kepada Chajin.

Lamunan nya pecah saat ia mendengar tawa sang anak bersama istri nya. Lagi, pemandangan seperti ini lagi ia hanya bisa tersenyum.

"Papa!?" Jia lari kearah sang papa

"Papa semalem ga pulang ya?" lanjut nya

"Iya sayang, semalem papa lembur" jawab Heeseung, Ninda yang mendengar jawaban Heeseung hanya bisa tersenyum miris, suami nya berbohong.

"Udah udah ayo sekarang makan semalem juga kalian makan nya cuma sedikit" ucap Ninda, dengan teliti Ninda mengambilkan nasi serta lauk pauk kepada Heeseung, Jio dan Jia barulah setelah itu ia mengambil nasi untuk diri nya sendiri.

"Papa mau kekantor lagi?" tanya Jio

Heeseung menggeleng "ngga ka, papa mau ngajak kalian main" ucap Heeseung. Mata kedua anak nya langung berbinar.

"Beneran papa?" tanya Jia memastikan dan Heeseung mengangguk.

"Mama ikut?" tanya Jia, Ninda menoleh awal nya ia ingin menggeleng tapi

"Ikut" Heeseung yang menjawab dan Ninda hanya meng-iya kan ajakan mereka.

.................................................

Sekarang mereka sudah selesai makan dan sedang bersiap siap untuk pergi, bahkan mereka sekarang sudah didalam mobil tapi tiba tiba handphone Heeseung berdering dan menampilkan nama Jay di lockscreen nya Heeseung menatap Ninda begitu juga Ninda menatap Heeseung, Ninda memberi isyarat seperti 'angkat saja' Heeseung mengangguk lalu mengangkat telfon dari Jay.

"Kenapa?" tanya Heeseung

"............" entah Ninda tidak mendengar apa yang dikatakan Jay di sebrang sana. Tapi suami nya ini langsung berubah menjadi marah.

ketidaksengajaan [lee heeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang