-20

134 6 0
                                    

Lima bulan sudah berlalu sejak acara pertunangan Sunghoon dan Ninda hari itu, dan sekarang adalah acara inti nya, yaitu pernikahan antara Sunghoon dan Ninda. Memang ini terlalu cepat. Tapi kalau kata Sunghoon, lebih cepat lebih baik.

"Hoon" panggil seseorang yang baru memasuki ruang rias Sunghoon.

Sunghoon menoleh dan mendapati Jay yang berjalan kearah nya.

"Kenapa?"

"Gugup ga?"

"Sedikit"

"Lebih banyak seneng nya ya?"

Sunghoon mengangguk, setelah nya hanya ada keheningan diantara Jay dan Sunghoon.

"Penantian kamu selama sepuluh tahun lebih ini ga sia sia Hoon" ucap Jay tiba tiba.

Lagi lagi Sunghoon hanya mengangguk.

"Jaga Ninda, dia perempuan baik dan kalo kamu punya anak sama Ninda, kamu harus adil sama Jio dan Jia. Jangan pernah kamu beda bedain mereka. Anggep Jio dan Jia itu anak kandung kamu juga" ucap Jay panjang lebar.

"Tanpa kamu bilang juga, aku udah faham, Jay" jawab Sunghoon.

Jay tersenyum, "yaudah, sepuluh menit lagi acara nya dimulai, siap siap bro"

Disisi lain ada Ninda yang sedang mondar mandir, dia gugup. Padahal kan dia sudah pernah menikah, tapi jujur saja dulu ia tidak segugup ini.

"Ma duduk dongg, kalo mama mondar mandir terus nanti make up mama luntur gimana?" Oceh Jia karna ia sudah lelah melihat sang mama yang sedari tadi mondar mandir.

Ibu Sunghoon -Yeeseon- dan Acca terkekeh melihat Jia yang marah marah kepada Ninda. Sedangkan Ninda memutar bola mata nya malas.

"Ma, dudukk" suruh Jia.

"Ih Jia, diem dulu coba, mama ni gugup" jawab Ninda sewot.

Jia menghela nafas, lalu berdiri dan menarik lengan sang mama untuk duduk dikursi yang berada tepat disamping kursi nya.

Acca menggeleng melihat tingkah ibu dan anak gadis itu, "bener kata Jia, Ninda. Kalo kamu ga mau duduk terus keringetan gimana? Bau dong nanti" ucap Acca diselingi candaan.

Yeeseon bangun dari duduk nya dan berjalan kearah Ninda, setelah sampai Yeeseon mengusap surai Ninda yang sudah dihias.

"Eomma tau kamu gugup, eomma paham sekali, tapi kata kata cucu eomma sama kaka kamu gaada salah nya, nak" ucap nya sambil tersenyum.

"I-iya tan-" ucap Ninda terpotong oleh Yeeseon.

"Eomma, sayang, bukan tante lagi"

Pipi Ninda memerah, malu dia tuu. Jadi, Ninda hanya mengangguk saja.

"Aku mau turun dulu ya, mau liat kebawah sana, udah dimulai atau belum" Acca bangkit dari duduk nya lalu pergi keluar ruang rias Ninda.

"Dia ni izin, tapi ga nunggu jawaban dulu malah langsung pergi aja" gumam Ninda yang masi bisa didengar oleh Jia dan Yeeseon.

Jia dan Yeeseon terkekeh.

Tak selang beberapa lama, akhir nya Acca kembali kedalam ruangan rias Ninda.

"Ninda, udah disuruh turun, ayo" ajak Acca menggandeng tangan kiri Ninda, dan disusul Yeeseon yang menggandeng tangan kanan Ninda, sedangkan Jia berada dibelakang Ninda.

Ninda menuruni tangga dengan berjalan anggun, para tamu undangan terkesima melihat Ninda yang sangat cantik dengan gaun pengantin yang melekat ditubuh indah nya. Bahkan Hye Kyo sampai menangis, ia merasa dejavu. Hye Kyo masi berharap kalau Ninda adalah menantu nya.

ketidaksengajaan [lee heeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang