10

163 27 8
                                    

Sadam membuka dan menutup handphone nya berulang kali. Perasaannya kini tidak tenang kala melihat pesan dari Sera yang belum ia balas.

"Perasaan gua gak enak, Rel. Apa gua samperin Sera aja ya?"

"Bilangnya gak mau lagi bantuin dia?"

Sadam menghela napasnya kemudian membuka kembali handphone nya. Pikirannya tidak tenang, hatinya mengatakan untuk membalas pesan dari Sera.

"Rel kayaknya Sera beneran minta tolong deh, masalahnya dia sama Diva sekarang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rel kayaknya Sera beneran minta tolong deh, masalahnya dia sama Diva sekarang"

"Lo serius mau bantuin?" tanya Jerrel meyakinkan Sadam.

"Serius Rel, ada Diva gua khawatir"

"Yaudah gua ikut Dam"

Sadam dan Jerrel bergegas masuk ke dalam mobil milik Sadam. Mereka berdua menuju ke lokasi yang Sera bagikan.

"Gedung ini lagi?"

Jerrel tertawa melihat Sadam yang sedang mengamati gedung itu.

"Haha Bara gak ada bosan-bosannya sama ni gedung"

"Udah jadi basecamp nya anak-anak dia"

Mereka berdua berjalan menyusuri gedung lama itu. Mencari dimana keberadaan Sera dan Diva saat ini. Sadam sudah mencoba menghubungi Sera untuk menanyakan dimana mereka berdua. Namun tidak ada jawaban apapun dari Sera.

Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri. Tidak menemukan tanda-tanda apapun. Akhirnya mereka memutuskan untuk berpencar.

"Lo kanan, gua kiri"

Sadam melangkahkan kakinya dengan hati-hati, tidak tahu ada jebakan nakal yang sudah di persiapkan Bara dan kawan-kawannya.

Setelah beberapa menit mencari, Sadam mendengar samar-samar suara orang yang sedang mengobrol. Sadam mencari darimana sumber suara itu.

"Oh pahlawan kesiangannya datang" kata Bara menyambut kedatangan Sadam.

Sadam tidak memperdulikannya, ia malah melihat ke arah belakang terdapat Diva yang sudah terduduk lemas. Dengan tangan yang di ikat ke belakang pada tiang.

"Lo apain Diva, Bar?!"

Bara menoleh ke belakang lalu kembali menatap Sadam.

"Bogem dikit gak ngaruh" Bara tertawa meremehkan.

"Mau lo apa sih, Bar?! Bawa-bawa Diva ke dalam hubungan percintaan busuk lo itu"

"Siapa yang suruh kasih pengaruh buruk buat cewek gua? Apa Diva ini orang suruhan lo biar lo bisa balik sama Sera lagi?"

Sadam tidak bisa lagi menahan emosi nya. Ia melangkah maju untuk membantu Diva. Tapi dengan cepat Bara menendang bagian perut Sadam.

"Dam!" teriak Jerrel yang baru saja tiba.

Rain ; YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang