11, Sibuk Bercinta

922 40 6
                                    

[ SEBELAS ]

"Selamat pagi."

Prilly membuka matanya perlahan karena silau dari sinar matahari yang mengenai wajahnya. Biasanya Prilly tidak pernah membuka gordennya sampai malam lagi. Namun pagi ini karena Jovian menginap di Apartemennya, jadi pria itu pun yang membuka gorden.

"Prilly sayang, kau harus bangun. Ini sudah hampir jam tujuh, apa kau tidak bekerja?"

Jovian menatap Prilly dengan senyuman manisnya.

Di tempat tidurnya, Prilly menatap Jovian dengan tampang hodoh, pagi pagi begini sudah melihat Jovian yang tampan dengan pakaian kantornya sungguh membuat Prilly ngiler.

"Sayang jangan bengong, ayo mandi dan sarapan."

Jovian mengibaskan tangan di depan wajah Prilly karena wanita itu malah bengong menatapnya dengan wajah mupeng!

"Eh mandi?!" tanya Prilly linglung.

Jovian kembali tersenyum lebar melihat kekasihnya yang terpesona dengan ketampanannya hingga lupa bila hari ni masih harus bekerja.

"Ya kau harus mandi dan bekerja," balas Jovian. "Aku tunggu kau di depan." Jovian mencium bibir Prilly sekilas sebelum keluar kamar kekasihnya.

Setelah Jovian keluar dari kamarnya, Prilly tersenyum lebar dan dengan senangat dia mandi dan bersiap siap.

"Prilly sarapan dulu." ucap Jovian saat melihat Prilly buru buru menggunakan highless-nya.

"Seperrinya aku akan sarapan di kantor, aku terlambat!" seru Prilly panik.

Jovian menggelengkan kepalanya. "Kau harus makan sedikit roti, aku akan mengantarmu ke kantor."

Jovian tau jika Prilly sering mengabaikan sarapannya dan baru makan di siang hari.

Prilly melihat jam di pergelangan tangan kanannya dengan cemas. "Baiklah."

Dengan buru-buru Prilly memakan roti selai kacang buatan Jovian dan langsung meminum segelas susu hingga tandas.

Jovian hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat kekasihnya itu yang gaya makannya tidak ada anggun anggunnya, tapi dia suka Prilly yang blak blakan dari pada wanita yang sok anggun.

"Sudah, ayo katanya mau antar aku."

Jovian mengangguk dan mereka pun turun lantai dasar dan mengendarai mobil Jovian.

Sesampainya di depan kantor, Prilly buru-buru turun namun Jovian menarik pergelangan tangannya.

"Ada apa Jo, aku sudah terlambat."

Jovian tersenyum dan mencium bibir Prilly.

"Semangat bekerja dan hati-hati." pesan Jovian.

Prilly mengangguk dan segeta berlari kearah gedung kantornya.

"Gila! Aku Terlambat lagi!"

Prilly baru saja sampai di lantai atas saat matanya tak sengaja menatap Ali yang sudah berdiri kaku di depan meja kerjanya dengan tatapan tajam.

Prilly rasanya ingin sekali melangkah kembali memasuki lift karena melihat Ali sepertinya sangat marah karena dia lagi lagi terlambat.

"Keruanganku sekarang!"

Prilly bergidik ngeri mendengar suara Ali, bahkan Yogi pun ikut merinding.

"Habislah kau Prilly, bagaimana kau bisa terlambat lagi hari ini?" seru Yogi ala emak emak.

Prilly tersenyum tanpa dosa, "semalam Jovian menginap di tempatku, membuatku tidur nyenyak dan tidak mau bangun."

"Gila! apa kalian sudah?" tanya Yogi dengan antusias. Yah selama ini pria itulah yang membantu Prilly untuk merayu Jovian.

Godaan Sebelum MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang