3, Boss Gila

452 50 20
                                    

Selamat malam, aku double up nih, padahal vote part 2 cuma 10 biji, tapi gpp, aku tetap update doube karena aku sendiri suka sama cerita ini hahaa.

[ TIGA ]

"DUA MENIT KOPI HARUS SUDAH SAMPAI!"

Mendengar suara Jonathan Ali Rafassya yang menggema lewat interkom, Yogi dan Prilly langsung kalang kabut dan tanpa pikir dua kali keduanya pergi membuat kopi.

Ali yang melihat itu dari ruangannya hanya bisa memijat pelipisnya. Di hari pertamanya menggantikan sang Ayah sebagai Direktur Utama di perusahaan barunya sudah membuatnya pusing.

Apalagi tadi Sekretarisnya bisa datang telat bahkan sampai hampir satu jam, sungguh tidak disiplin. Ali ingin sekali memecat Sekretaris itu, namun saat tau bahwa wanita yang menjadi Sekretarisnya itu adalah wanita yang sama dengan wanita yang ada di pesta semalam, Ali pun mengurungkan niatnya untuk memecat wanita itu dan malah menjadikan wanita itu sebagai Asisten pribadinya.

Ali penasaran dengan wanita yang berani mempermalukan Jasmine di pesta tadi malam.

Ali juga penasaran kenapa tadi wanita itu bersikap biasa saja saat berhadapan dengannya.

Oh ayolah selama ini Ali selalu menjadi idola para wanita, entah itu Emak-Emak, Remaja atau pun wanita lajang lainnya. Bahkan para lansia pun Ali pikir akan mengidolakan Ali dan berharap menjadi kekasih atau menjadikannya menantu.

Siapa yang tidak menyukai pria tampan dan kaya raya macam Jonathan Ali Rafassya

Ali pikir belum pernah ada wanita yang menolak pesonanya.

Ali adalah pria dengan umur 27 tahun yang mempunyai tunangan bernama Jasmine, tapi walaupun dia telah memiliki tunangan, Ali tetap saja suka tebar pesona sana sini membuat para wanita dengan sengaja melemparkan dirinya keranjang Ali tanpa malu malu.

Kembali ke realita...

Ali mengerutkan dahinya saat melihat Yogi dan Prilly meletakkan cangkir kopi di hadapannya secara bersamaan.

"Kalian pikir siapa yang akan menemaniku minum kopi?"

Ali menaikkan satu alisnya menatap Yogi dan Prilly secara bergantian.

"Um itu Sir... Kami tidak tau Anda menyuruh siapa di antara kami, jadi karena takut salah kami berdua pun membuat kopi untuk Anda." Jelas Yogi dengan dahi yang sudah berkeringat dingin.

Entah kenapa Yogi merasa ruangan Direktur Utama itu menjadi amat dingin saat berganti bos. Sudah seperti berada dikulkas saja! Batin Yogi menggigil.

"Bawa keluar!"

"Yes Sir."

Yogi dan Prilly pun kompak mengambil cangkir di atas meja dan membawanya keluar.

Ali memijat pelipisnya melihat itu, bagaimana Ayahnya bisa tahan dengan dua Sekretaris yang menurut Ali tidak ada yang benar itu.

"Prilly Jacqueline Jacob! Yogi Saputra! kenapa kalian membawa kopinya kembali."

Mendengar suara Ali dari suara interkom Yogi dan Prilly pun saling pandang.

"Bukankah tadi Dirut menyuruh kita membawa keluar kopi ini?"

"Ck! Apa sih maunya."

Jika Yogi berbicara takut takut maka Prilly malah berdecak kesal.

"Biarkan aku saja yang kembali."

Prilly mengambil cangkir kopi di atas mejanya dan membawanya kembali masuk keruangan Direktur Utama.

"Sebenarnya apa mau Anda?" Prilly bertanya dengan kesal.

"Apa?"

"Apanya yang apa? Anda menyuruh membuat kopi, saat sudah dibuatkan tidak mau dan saat kami bawa keluar Anda minta dibawakan kopi lagi."

Godaan Sebelum MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang