05

6.2K 326 44
                                    


____

Dengan emosi yang mengontrol dirinya, Jun menarik kasar tangan sang adik untuk masuk kedalam rumah.

Saat sudah masuk kedalam rumah, Jun melepas cengkraman tangan nya. Lalu Ia beralih mengambil Sebuah kunci guna mengunci pintu rumah nya agar sembarang orang tidak masuk menggangu aktivitasnya nanti.

Baru saja Jun berbalik, sang adik yang mungkin sedari tadi ada di belakang jun, secara tiba-tiba mengalungkan tangannya di leher sang kakak seraya menatap nya seakan meminta sesuatu.

lalu dengan jahil, satu tangan jihoon turun mengusap sensual penis Jun.

seketika.. penis itu mengeras dibuatnya.

"kamu pasti mau hukum aku. Gara-gara, aku ke club mau nyari om-om iya kan?? Hehe" ucap jihoon masih mengusap sensual milik sang kakak yang semakin mengeras

Di tengah desisan nya, Jun dibuat mengerut heran. tak lama, bibirnya tersenyum miring.

Lalu, kedua tangan yang tadinya memeluk posesif pinggang sang adik, beralih bergerak membuka baju dan celana yang dipakai pria manis itu.

Plak

"Ahh"

Dengan ringan, lengan Jun menampar pantat mulus itu

"Gitu ngode nya. Iya?"

Plak

"iyaa soalnya kalo Jun ngehukum suka brutalh aku Sukaa"

Plak

"ahhh"

"Halah, Udah di pegang om-om disana kan? Ngaku."

Plak

"Nda! Nda Sudi! Sentuhan mereka gak se enakh kamuu ahh"

"Ternyata park jihoon aslinya lonte ya" ucap Jun dengan kekehan nya sambil terus meremas pantat itu

"Nggh iyaa ahh lonte nya jun hehe"

Plakk

"Ahhh anjingh! jangan pukul terus dong!"

Jun berdecih mendengar umpatan itu "anjing?"

Jun mendorong sang adik secara kasar, hingga sang adik terjatuh ke lantai

"Nurut kata gue.

nungging"

mau tak mau, jihoon menuruti perintah Jun. Sedangkan Jun meninggalkan sementara sang adik yang sedang menungging itu. Ia mengambil sebuah kalung anjing berantai, yang terletak di belakang televisi.

Tak mau membuang banyak waktu, Jun segera memakaikan benda itu pada simanis. Lalu ia berkata

"Ini baru anjing,

Anjing gue. Haha" sambungnya bangga. seraya menepuk dua kali kepala si manis layaknya ia menyayangi anjing peliharaannya.

Lalu Jun kembali menampar pantat mulus itu

"Ahh iya Jun! aku anjing kamu. Pantat aku punya kamu, ayo tampar terus! Siksa aku Jun! Jadiin aku budak mainan kamu!! Ayo genjot aku!" Racau jihoon tak terkendali. Jun tersenyum bahagia di buatnya.

"Anjing yang pinter." Puji Jun setelah mengecup singkat ranum manis itu

Jihoon pun dibawa ke kamar. Jangan lupakan keadaan jihoon yang telanjang bulat dengan pantat merah sebab tamparan keras yang beberapa kali jun daratkan. Jihoon kini merangkak layaknya anjing yang mengikuti sang pemelihara.

Sesampai nya dikamar, jihoon disuruh berbaring diranjang lumayan besar itu. Sedangkan Jun mengambil beberapa barang yang ada di lemari.

Selesai mengambil beberapa barang, tanpa adanya satu kata yang terlontar Jun langsung memasukan sebuah vibrator itu kedalam anal simanis. Juga menjepit puting lumayan berisi itu menggunakan nipple camps, Dan ia juga mengikat kedua tangan simanis bermaksud agar kedua tangan itu tak lancang melepas benda yang sudah terpasang.

Fucking Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang