___
Kaki nya melangkah sedikit lebih cepat dengan kepala yang menunduk malu ketika orang-orang sekeliling menatap jahil ke arah dirinya karena cara berjalannya sedikit lebih berbeda dari biasanya
Jun berdecak saat ia terus gagal mengimbangi kecepatan langkah jihoon
"santai aja bisa? Pelajaran nya masih lama" tegur Jun sedikit membentak. Jihoon yang mendengar ucapan itu dibuat menggerutu dalam hati, bisa-bisanya sang kakak tak mengerti mengapa dirinya bertingkah seperti ini
Jihoon mendengus sebelum menatap sebal orang disampingnya "aku pengen cepet-cepet sampe kelas. Liat tuh, fans kita natap aku nya begitu banget. Aku risih!" Jelas jihoon lalu melanjutkan langkah cepat yang sempat terjeda tadi
Jun terdiam dan langsung menoleh sekeliling dimana hampir semua orang menatap ke arah jihoon dengan tatapan entahlah apa itu artinya. Astaga, pantas saja kesayangan nya berkata jika dia risih
"Liatin adek gue nya biasa aja. Mau gue colok mata Lo pada?" Ancam Jun dengan suara kencang nya. Sontak mereka kembali dengan aktivitas nya masing masing karna takut oleh ancaman Jun Yang bisa saja itu akan benar dilakukan seperti kejadian lalu
Jun hendak melanjutkan langkahnya berniat menyusul jihoon, namun melihat simanis sudah masuk ke dalam kelasnya dengan kaki yang terhentak dan bibir yang mengerucut sebal ia dibuat terkekeh sebentar sebelum berputar arah menuju kelas yang ia tempati
_____
Tadi jihoon dibuat kesal oleh sang kakak, sekarang ia malah tambah dibuat kesal lagi oleh ketiga teman dekatnya yang menyambutnya dengan tatapan jahil dan mengejek, yang pastinya jihoon tau itu karena hal apa
"Ekhem" jaemin batuk dengan sengaja berniat membuka topik pembicaraan "gimana semalem?" Tanya jaemin pada pria manis yang baru saja duduk di sampingnya
Jihoon tak menjawab, ia hanya menoleh seraya mendelik malas dengan bibir yang mengerucut kesal
"Cupang di leher Lo rame amat" celetuk Asahi yang berada di bangku depan
"Biasa, habis digenjot. Iyakan ji?" Ujar Haechan sedikit kencang membuat hampir semua orang yang ada di kelas terkejut dan langsung menoleh ke arah jihoon yang sudah menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangan
Jaemin reflek memukul tangan Haechan yang terduduk santai dimeja miliknya itu
"Tolol! Gak usah kenceng-kenceng juga si anjing" bisik jaemin
"O'on emang" gumam Asahi ditengah ia sedang mengoles lip balm di bibir nya
"Itu pasti sakit ya Icha" tanya Haechan dengan wajah polosnya, menghiraukan jaemin yang sudah menatap nya penuh emosi
"Diam tapasya!" Bentak jaemin setelah menampar Haechan menggunakan buku tulis nya
"Goblok" umpat Asahi merasa lelah dengan perlakuan dua temannya
"Kalian semua bacot!!" Sentak jihoon lalu berdiri ingin beranjak ke luar kelas, namun niat nya terhenti ketika guru lelaki masuk kedalam kelas pertanda pelajaran akan dimulai dan terpaksa ia harus mengurungkan niat nya
"HAHAHA kasian, gagal kece" ejek Haechan dengan puas, seketika ia mendapat pukulan keras di tangannya dari pria manis yang sedari tadi ia nistakan
"Haechan!! Tolong Duduk yang sopan" perintah seorang guru, membuat Haechan berdecak sebal, lalu dengan malas ia turun dari sebuah meja yang tadi ia duduki seraya mengoceh kesal tentang guru itu.
Guru lelaki itu menggeleng pelan terbiasa oleh sikap seorang murid bername tag Haechan itu.
Di sisi lain, Rasa gelisah jihoon kini muncul. ia mempunyai firasat bagaimana jika di tengah pelajaran, benda itu akan menyala?. Jihoon menggigit bibir bawah nya, meremat kuat pensil yang ada di genggaman nya. keringat nya mulai bercucuran, jantung nya berdebar dengan cepat, ia takut jika nanti tak bisa mengendalikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fucking Twins
FanfictionKamu adalah orang bodoh, jika mengsangkut pautkan karya ini dalam kehidupan nyata si tokoh. ⚠️ Incenst Jihoon x Jihoon