12

4.1K 295 62
                                    

Halo!

Happy reading!!
____

"PERGI! GAK MAU KETEMU JUN LAGI HIKS.. PERGI!"

Erangan keras dan teriakan histeris dari Jihoon membuat Jun menghentikan langkahnya untuk mendekat pada sang adik.

Netra jihoon menatap penuh ketakutan pada sosok yang sedang berdiri tak jauh dari ranjangnya.

"JANGAN KESINI, PERGI!!" perintah Jihoon ulang, namun tak di gubris oleh Jun. Ia masih berdiri di tempatnya.

"Hei, dengerin dulu.. gue cuma mau minta maaf ji"

"GAK MAU! JUN UDAH JAHAT GAK BAKAL AKU MAAFIN hiks.. PERGI JANGAN PUKUL AKU LAGI!! sakit.."

Netra Jun menatap lirih pada simanis yang terlihat hancur. jihoon terduduk lemah di atas ranjang dengan netranya yang sengaja ia pejam seakan tak mau melihat sosok yang sudah membuatnya seperti ini. Kedua tangannya berada telinga seolah tak mau mendengar satu patah kata pun yang terlontar dari mulut sang kakak.

"Sayang.."

Mendengar panggilan itu jihoon menggeleng kencang, air matanya mengalir semakin deras

"Jangan panggil kaya gitu, kamu udah gak sayang aku lagi.."

Jun menggigit bibir bawahnya berusaha manahan tangis yang kapan saja bisa keluar. ini baru pertama kali untuknya melihat sang adik begitu takut pada dirinya.

Tiba-tiba darah kental keluar dari indra penciuman Jihoon, ia juga terlihat kesulitan mengambil nafas, Jun yang panik hendak mendekat pada sang adik, tapi ia malah mendapat teriakan histeris dan perintah untuk jangan mendekatinya.

Dengan cemas ia melihat ke sekeliling ruangan mencari sesuatu, hingga sampai dimana matanya menangkap tombol darurat yang terpajang di samping pintu. tanpa pikir panjang segera ia berlari memencet tombol darurat itu.

Beberapa detik kemudian satu dokter dan dua suster datang dengan raut panik. langsung saja mereka tangani jihoon dengan menyuntik cairan pada tangan jihoon yang membuatnya mendadak tertidur.

Baru saja Jun bernafas lega, tiba-tiba ia di kejutkan dengan Jaemin yang menarik kencang tangannya untuk keluar dari ruangan tersebut.

Sampai di luar ruangan, Jaemin menatap tajam Jun penuh kemurkaan, "siapa yang nyuruh Lo dateng ke sini?"

"Ada yang salah?"

Jaemin berdecih, "pake nanya,"

"Lo udah bikin dia sekarat, dengan Lo Dateng kesini langsung nemuin dia gitu aja gimana gak makin sekarat adek Lo, anjing!" Kedua tangan jaemin tergerak mendorong badan Jun hingga mundur beberapa langkah

Jun tidak membalas, ia terdiam dengan tatapan kosong. rasa bersalahnya pada sang adik semakin besar.

"Kalo mau adek Lo sembuh, cukup jangan temuin dia beberapa hari ke depan. jangan Dateng, sebelum gue bilang Jihoon pengen ketemu sama Lo." titah jaemin penuh tekanan.

Jun dibuat mendengus ini cukup sulit baginya, tapi mengetahui jika ini demi kesembuhan sang adik, terpaksa iya turuti perintah itu.

"Oke. tapi gue minta tolong, bujuk jihoon buat maafin gue," ucap Jun penuh permohonan

Jaemin mencibir, "agak susah, soalnya menurut gue orang kaya Lo gak pantes buat di maafin. tapi karna Lo berdua adek kakak, yaudah lah. bakal gue usahain."

"Thanks." Balas Jun dengan senyumannya. Kemudian Ia meraba kantong jaketnya untuk mengambil satu black card pemberian orang yang tadi menabrak motornya.

Fucking Twins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang