_____Di tengah nyenyak nya tidur,Wajah jihoon mengerut ketika sinar mentari dari sela jendela mengenai wajahnya.
Alhasil Netra indah nya kini dibuat terbuka dan mengerjap.Jihoon terdiam sebentar dengan netra yang melihat lurus ke atap kamar. Lalu tak lama, Netra nya beralih melihat ke sekeliling kamar dan tak sengaja melihat jam dinding menunjukkan pukul sembilan pagi.
Mengingat sekarang adalah jadwalnya ujian sekolah, Jihoon mempunyai niat segera bangkit dari tidurnya lalu beralih ke kamar mandi dan segera bersiap-siap memakai seragam. namun, ia barusadar jika dirinya sedang ada dalam dekapan erat nan nyaman milik sang kakak.
Sebenarnya jihoon juga tak mau lepas dari pelukan nyaman ini. Bahkan saking nyamannya, jihoon hampir kembali terlelap melanjutkan mimpi indahnya waktu semalam. Namun mengingat waktu terus berjalan lebih cepat, jihoon tak bisa terus diam.
Seraya memanggil nama jun, Tangan lentik jihoon bergerak menepuk pelan pipi tirus itu agar si pemilik pipi bangun dari tidur nya. Tapi.. Baru dua kali tepukan, netra tajam jun sudah mengerjap pertanda ia sudah terbangun dari tidurnya
Sekarang mata Jun benar-benar terbuka, dan saat itulah dua netra milik si kembar saling bertatapan
Jihoon menyunggingkan senyuman cantik nya "pagi-
Belum melanjutkan sambutan pagi nya, jihoon dibuat melongo saat Jun memotong begitu saja ucapan nya dengan melepaskan pelukan eratnya sedikit kasar dan langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi bahkan sebelum itu Jun sempat menatap sinis sang adik
Jihoon terheran, apakah dirinya berbuat suatu kesalahan?
Tiba-tiba otaknya memutar kejadian waktu semalam dimana ia mengingat hanya setengah dari kejadian semalam
Ya, hanya setengah Tak sepenuhnya.
Setelah mengingat sedikit kejadian semalam, jihoon menyadari kesalahan apa yang dirinya perbuat hingga membuat sang kakak masih marah padanya sampai sekarang
Lima belas menit berlalu, Jun keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai celana pendek berwarna hitam, handuk kecil di pundak nya, dan bagian tubuh atas yang ia biarkan begitu saja tanpa ada nya sehelai benang satu pun
Dengan penampilan seperti itu dan Rambut setengah basah menambah kesan seksi pada Jun
Dari Jun keluar kamar mandi, memakai hairdryer, sampai sekarang sibuk mencari keberadaan seragam di dalam lemari, netra jihoon terus tertuju pada tubuh seksi itu. Bahkan seulas senyum terukir di wajah simanis saat ia membayangkan hal tak senonoh dengan sang kakak
Jun yang menyadari tingkah aneh simanis segera menatap tajam netra Boba itu.
Jihoon menghiraukan tatapan tajam jun, netranya terus menatap objek yang menjadi fokusnya saat ini.
Melihat tingkah sang adik, Jun lantas dibuat terheran. Bagaimana tak heran? biasanya jihoon langsung menunduk jika sang kakak sudah menatap seperti itu. namun sekarang ia terlihat tak peduli
Jun berdecak "jihoon! Mandi."
Jihoon yang dibentak seperti itu reflek mengerucutkan bibir nya, Mau tak mau jihoon berhenti mengagumi tubuh seksi sang kakak. Seraya mengoceh sendiri, jihoon dengan malas turun dari kasurnya
Namun baru satu langkah hendak beranjak ke kamar mandi, ia dibuat meringis saat merasakan sakit di bagian bawahnya. Entahlah sesakit apa, Jihoon sampai terduduk di lantai seraya meringis dan merengek kesakitan dengan tangan yang mengelus pelan areanya
"ssh perih, hiks"
Jun yang jelas-jelas mendengar dan melihat simanis kesakitan seperti itu hanya diam tak ada niat untuk membantunya. Ia tetap sibuk dengan acara mencari seragam nya didalam lemari yang sedari tadi tak kunjung ditemukan
![](https://img.wattpad.com/cover/345292324-288-k484759.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fucking Twins
FanfictionKamu adalah orang bodoh, jika mengsangkut pautkan karya ini dalam kehidupan nyata si tokoh. ⚠️ Incenst Jihoon x Jihoon