______"Jun sialan, kenapa makin kenceng sih eummh" batin jihoon mengumpat kesal, saat Ia dibuat menggeliat tak nyaman ketika benda itu dengan perlahan mulai naik ke level maximal dan hampir mengenai titik nikmat anal nya.
Jihoon hampir mengeluarkan desahannya jika saja benda yang sedang bergetar itu tidak tiba-tiba di matikan.
Dengan perasaan yang sedikit lega, jihoon mendongakan kepalanya meraup banyak oksigen dengan nafas yang tersengal sengal.
"Lo mau berak ya ji?" Bisik jaemin yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik aneh dari jihoon
Jihoon yang mendengar pertanyaan itu reflek terdiam menghentikan aktivitas meraup oksigen nya. Dan ia berusaha memaksimalkan ekspresi wajahnya untuk terlihat biasa saja seakan tak ada suatu hal yang telah terjadi pada dirinya.
"nggak ada tuh" jawabnya dengan gelengan, dan melanjutkan menulis soal ujian nya yang sempat ia anggurkan tadi.
Dengan perasaan yang masih mengganjal, jaemin lanjut menulis lagi dan sesekali ia melirik jihoon yang terus bergerak seperti orang kesakitan. Hal itu sungguh membuat dirinya khawatir.
Sedangkan jihoon menggigit bibir bawahnya saat ia mempunyai firasat buruk yang akan terjadi pada dirinya sendiri.
Dan benar saja, tak lama firasat buruk itu terjadi sekarang.
Vibrator dalam lubang jihoon tiba-tiba hidup lagi dan langsung bergetar ke level maksimal, jihoon dibuat meremat kuat sebuah bolpoin yang berada di tangannya, guna menahan suara laknat yang akan keluar. bahkan saking kuatnya rematan itu, pulpen nya hampir patah. tapi tiba-tiba Vibrator yang sedang bergetar kencang itu mati.
Membuat bolpoin yang tadinya hampir patah tak jadi patah karena Jihoon melemaskan rematan bolpoin itu. Lalu jihoon kembali meraup oksigen sebanyak-banyaknya.
"Jihoon Lo sakit ya? Ayo gue anter ke UKS, gapapa ulangannya biar gue aja yang kerjain" tawar jaemin dengan raut khawatir seraya mengusap surai simanis bermaksud menenangkan
"Jaemin Aku gapapa, kamu fokus aja sama ulangan kamu, jangan urusin aku. aku gapapa." Tolak jihoon dengan kebohongan nya.
"Tapi Ji-
"Kamu mau aku ngambek?"
Ancaman yang jihoon ucapkan membuat jaemin seketika memilih untuk diam.
jihoon menghela nafas yang panjang. Pikirannya penuh dengan kecemasan. ia berpikir, Jika keadaannya seperti ini, sepertinya dirinya tak akan bisa menyelesaikan satu pun soal ujiannya dengan baik.
Tapi daripada tidak ada yang di isi, jihoon memilih untuk mengisi soal ujian nya dengan asal-asalan.
Baru saja ingin lanjut menulis, tapi vibrator yang sedang mengganjal di lubang nya tiba-tiba menyala kemudian beberapa detik mati lagi.
Jihoon mendengus kesal
Lama-lama dirinya akan frustasi jika sang kakak terus-menerus mempermainkan alatnya dengan cara seperti ini.
____Dalam diam Jun terkekeh, membayangkan raut kesal simanis kala dirinya terus me-mati hidupkan benda itu di setiap menit nya.
Sungguh, ini sangat seru! Pekik batin nya senang dengan satu tangan yang terus mempermainkan alat itu, dan membuat jihoon yang ada disana semakin frustasi.
Sedangkan Sang guru yang sedang terduduk santai, kini beranjak dari duduknya dan berjalan mengelilingi kelas, guna melihat gerak-gerik para murid takutnya salah satu dari mereka ada yang menyontek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fucking Twins
FanfictionKamu adalah orang bodoh, jika mengsangkut pautkan karya ini dalam kehidupan nyata si tokoh. ⚠️ Incenst Jihoon x Jihoon