chapter 23

845 151 114
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*

****

"APPA!"

Jennie sekarang tengah berada di pintu masuk ruang kerja sang ayahnya. Ia menatap sang ayah disana yang tengah duduk menatap kosong kedepan meja kerja nya yang terdapat banyak berkas-berkas disana.

Ia pikir sang ayah tengah melamun sekarang..

"Appa?!"Panggil Jennie dengan suaranya yang cukup keras.

Laki-laki itu tampak mendongak dan menoleh ke arah Jennie..Matanya membulat, Ia segera berdiri dari kursi kerja nya.

Mendekati Jennie dengan langkah yang pelan, seakan mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia sedang tidak bermimpi.

"Jennie-aaa?"

"APPA-"

Wajah jennie mulai memerah, mata yang mulai berair serta senyuman yang coba ia perlihatkan dengan sangg ayah.

"Appaa--"

Tappp...

"Jennie-aaa, Appa boghoshipo- boghoshipo jennie-aaa!"

Laki-laki itu menangis, dan mengambil tubuh mungil putrinya untuk ia peluk erat.

Putrinya yang sudah empat tahun belakangan ini pergi dari darinya.. Putrinya yang jauh darinya, ia sangat merindukan gadis kucing nya ini.

"Appa- mianhae, Jeongmall mianhae. Hikss!"Kata jennie dengan tangisannya dan memeluk erat sang ayah.

"Aniyaaa-- putri Appa tidak bersalah, Appa lah yang bersalah nakk. Kau tidak seharusnya menjadi korban Appa dengan eomma mu-"Katanya.

"Appa tidak bersalah. Eomma lahh yang bersalah, wanita itu penyebab nya.
"Dia- dia sudah menyakiti kita Appa dengan kebohongan yang selama ini ia sembunyikan. Ia tidak layak sedikitpun untuk Appa, Appa terlalu baik untuk wanita seperti nya."Kata jennie menolak keras bahwa appanya mengatakan ia yang bersalah.

"Jennia-aaa, dia eomma mu juga nakk. Jangan seperti itu, appa tau Jennie kecewa padanya."
"Tapi jennie tidak boleh membenci eomma jennie sendiri. Hmm!"Kata ayah jennie dengan lembut.

Bad And Crazy (Blackvelvet) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang