agit

103 16 0
                                    

A/N : Jangan lupa vote dan komen yaw!!

----------------------------------------

Beyza terlihat tengah duduk santai di kereta kuda sambil sesekali memainkan kakinya dan bersenandung ria.

It's me, hi, I'm the problem, it's me~
At tea time, everybody agrees
I'll stare directly at the sun but never in the mirror~
It must be exhausting always rooting for the anti-hero~

"Gila.. berapa mahal nih nyewa beginian.. cakep bener.. berasa jadi princess-princess gitu.." oceh Beyza selesai menyelesaikan lagu dari artis favoritnya itu.

"Keep calm Bey.." ucap Alesya yang berada disamping gadis itu.

Walaupun Alesya masih kebingungan dengan yang terjadi pada mereka saat ini, dan di tambah lagi Rainy kini masih menutup matanya tertidur pulas di depannya.

Alesya berpikir keras dalam diamnya, bertanya-tanya pada dirinya sendiri, melihat sekeliling dengan heran.

Di mulai dari bangunan-bangunan yang lebih terlihat seperti istana megah, para prajurit yang setia mengikuti kereta kuda mereka, baju seragam yang lebih terlihat seperti baju pengawal istana. Di tambah warna rambut dan matanya yang berubah, begitu pula dengan Beyza dan Rainy.

Apa sebenarnya yang terjadi?!

Apakah mungkin mereka reinkarnasi seperti manhwa-manhwa yang ia baca? 

Tapi, bukankah jika reinkarnasi mereka seharusnya berada di tubuh lebih kecil dari ini?!

Atau apakah mereka bertransmigrasi ke tubuh kosong tak bernyawa di masa ini?

Namun jika benar.. mengapa mereka masih memiliki wajah dan postur tubuh yang sama?! Mengapa hanya warna rambut dan warna mata mereka yang berbeda??

Apapun itu yang jelas Alesya yakin jika mereka sedang berada di dunia novel atau manhwa yang pernah mereka baca.

Namun novel atau manhwa yang berjudul apa?!!

Masih berperang dengan isi kepalanya, seseorang yang sedari tadi memangku kepala Rainy kini angkat suara.

"Kalian bisa bahasa bharat?" Tanya pemuda tampan di depan mereka, yang anehnya memiliki warna rambut yang sama dengan Rainy.

"Ha? Bahasa bharat? Bahasa English maksud masnya?" Tanya gadis itu kebingungan

"English? Tidak itu bahasa barat dari kerajaan bagian bharat. Apakah mungkin kalian orang bharat? Karena hanya orang bharat yang bisa bahasa itu, dan hanya beberapa bangsawan terpilih yang boleh mempelajarinya.." jelas pemuda itu semangat.

Pasalnya dia juga sudah belajar bahasa bharat sejak kecil, namun bahasa itu masih sangat sulit untuk dia kuasai, mengingat memang otaknya tidak sehebat kekuatan fisiknya.

Melihat kedua gadis di depannya yang terlihat natural menggunakan bahasa bharat membuatnya sedikit cemburu dan penasaran.

"Wait.. wait.. ini bahas apa sih? Kok pake bawa-bawa kerajaan sama bangsawan-bangsawan segala.. lagian masnya siapa sih? Dari tadi maksa kita buat ikut masnya lah, masnya nyuruh-nyuruh mas-mas baju putih seenaknya.. terus sekarang mas sok baik segala biarin paha masnya buat jadi bantal kakak kita.. mas jangan macem-macem ya sama kita! Gini-gini kita ga takut---" ocehan Beyza segera di bungkam oleh Alesya dengan kedua tangannya.

"Ha ha ha.. maaf ya tuan adik kami memang kalau bicara engga di filter- eh di saring dulu maksudnya.. maaf ya tuan.." ucap Alesya yang terlihat gugup setengah mati.

Bagaimana jika orang di depan meraka ini adalah bangsawan? bisa di penggal mereka atas tuduhan berprilaku kurang baik terhadap bangsawan.

"Apa sih hyung?!" Bisik Beyza yang kesal dengan tingkah Alesya. "Emangnya dia siapa sih? Sok-sokan banget di panggil tuan segala.." sambungnya

The Three Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang