A/N : Jangan lupa vote dan komen yaw!!
----------------------------------------
Rainy menatap kosong ke arah taman kediamannya dari balkon kamar lantai tiganya. Sejak pagi buta tadi sang ayah dan kakaknya sudah berlalu ke istana berniat menjadi perwakilan bagi dirinya dan kedua adiknya untuk menerima penghargaan pahlawan.
Benar, saat ini di kerajaan tengah diadakan pesta rasa syukur besar-besaran yang mengundang seluruh bangsawan yang ada.
"Sial. kalau memang ingin mengadakan pesta syukur mengapa tidak merayakannya juga dengan para rakyat biasa?!!" Gumam Rainy kesal.
Pasalnya di kerajaan ini rakyat biasa benar-benar hanya dianggap benalu dan makhluk menjijikkan bagi para bangsawan. Padahalkan mereka juga mendapatkan uang pemasukan dari para pedagang di alun-alun yang harus membayar pajak yang cukup tinggi untuk tanah dan toko mereka.
See? Lihatkan siapa yang lebih menjijikkan?
"Dasar para Bangwasan benalu sialan!!" Umpat Rainy kesal.
Sedangkan para dayang yang sedari tadi ikut mendengar gumamam dan umpatan Rainy hanya mampu mengulum senyum mereka sembari membersihkan kamar sang nona.
Mereka merasa sangat beruntung memiliki tuan yang tidak membenci rakyat biasa seperti para bangsawan pada umumnya.
"Nona.. mohon maaf, sarapan nona sudah datang nona.." Sahut salah satu dari mereka, sembari mulai menyusun sarapan Rainy di meja balkon di sampingnya.
"Oh iya.. terimakasih.." Jawab Rainy sembari mendekat dan duduk di bangkunya.
"Kembali kasih nona.." Sahut pelayan wanita bernama Adney Owen Pelayan yang sudah bekerja di kediaman Ellworth sejak kecil itu.
Lagi-lagi perempuan yang merupakan putri dari kepala Pelayan itu kembali tersenyum lembut menatap nonanya.
Bangsawan pada umumnya tidak berterima kasih kepada pelayan mereka, karena mereka berpikir jika derajat mereka lebih tinggi, namun tidak dengan ketiga putri dari kediaman Ellworth itu, ketiganya sangat baik hati dan tidak pernah angkuh untuk berterima kasih, meminta maaf dan meminta tolong.
Dulu waktu awal-awal para pekerja yang menerima ucapan terimakasih dari ketiganya cukup terkejut sekaligus terharu, tapi disatu sisi mereka takut jika yang mulia Duke akan menghukum mereka sehingga tak ayal mereka kerap meminta ketiga putri itu untuk menarik kata-kata mereka.
Namun saat mendengar itu ketiganya hanya menyiritkan dahi keheranan
"Tidak perduli kedudukan kalian, umur kalian, dan latar belakang keluarga atau pendidikan kalian, sudah sepantasnya terimakasih, maaf dan tolong adalah kata-kata yang pantas diterima dan diucapkan oleh semua orang"
Begitulah ucapan putri Rainy saat itu yang berhasil membuat semua orang merasa terharu dan bahagia bersamaan. Oh dan jangan lupakan jika diam-diam yang mulia Duke dan Tuan Muda juga perlahan mulai mengucapkannya kepada para pekerja.
Tidak hanya sampai disitu, bahkan ketiga putri itu meminta pada semua orang untuk tidak memanggil mereka dengan sebutan 'Yang Mulia Putri' cukup dengan 'Nona' saja.
Semenjak saat itu ketiganya dianggap sebagai malaikat yang sangat baik.
Padahal mereka tidak tahu saja jika kata-kata itu adalah peringatan dari ibu Rainy di dunia lain karena gadis itu lupa mengucapkan terimakasih kepada penjual es krim yang kebetulan sudah lanjut usia. Rainy masih mengingat jelas rasa jeweran di telinganya saat itu.
Jika saja mereka tahu bagaimana seramnya ibu Rainy saat itu mungkin mereka akan sangat trauma.
Dan soal panggilan Nona yang mereka minta, itu tentu saja agar menghindari kemungkinan kecil dari pelarian mereka kemarin, mengantisipasi jika mereka tidak sengaja berpapasan dengan salah satu pegawai di kediaman Ellworth saat di alun-alun maka mereka tidak perlu takut identitas mereka akan terbongkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Three Figuran
Fantasy{Jangan Lupa Follow Authornya dulu yaw} On going~ Dibaca aja dulu.. nanti juga ketagihan.. Mwehehehe~ --------- Cerita tentang tiga orang gadis yang berbeda usia namun sudah bersahabat sejak kecil, walaupun ketiganya disibukkan dengan kegiatan mas...