"Ayah!" Seru seorang bocah laki-laki tampan yang mengenakan seragam taman kanak-kanaknya setelah menyadari sosok sang ayah yang berdiri menunggunya didepan kelas.
Sang ayah langsung merentangkan tangannya bersiap menangkap putranya yang menghambur kepelukannya."Hai Jagoan! Kamu ga nakal selama sekolah kan?" Tanya sang ayah seraya mengacak rambut hitam anaknya.
"Tidak ayah! Zee kan anak baik!" Jawab sang anak, Zee riang.
"Zeee.." Tiba-tiba saja ada suara seorang gadis kecil yang memanggil Zee. Shani hanya menyipitkan matanya saat melihat sosok gadis kecil yang memanggil putranya.
"Mumu-chan!" Balas Zee. Gadis cilik menggemaskan itu tersenyum. Matanya kini beralih pada sosok pria dibelakang Zee.
"Mumu-chan, ini ayahku! Ayah ini mumu-chan!" Muthe hanya bisa tercengang melihat dua sosok dihadapannya. Shani hanya tertawa kecil saat mendengar Muthe menggumamkan kata mirip.
"Salam kenal Muthe, aku ayahnya Zee." Ucap Shani ringan mengawali perkenalannya dengan Muthe. Dalam hati sejujurnya Shani telah mengenal gadis cilik ini. Karena Muthe adalah sosok yang ia lihat beberapa minggu yang lalu dikedai es krim.
"Salam kenal Ayah Shani!" Muthe membungkukan badannya.
"Zee apa hari ini kita akan main lagi?" Tanya Muthe pada Zee sambil memegang tangan mungil sahabatnya.
"Muthe jangan mengganggu Zee dan ayahnya, sayang." Tiba-tiba saja muncul pria jangkung tampan mendekati Muthe.
"Anda..." Gumam Shani saat melihat sosok didepannya.
"Gita Andari. Aku ayah dari Muthe! Anda pasti suami Chika." Gita mengulurkan tangannya berniat berjabat tangan dengan Shani.
"Ah...ya! Chika, dia istriku!" Ucap Shani seraya menjabat tangan Gita. Jadi ini laki-laki yang telah membuatnya cemburu dulu.
"Zee, ayah rasa tak ada salahnya mengajak Muthe dan ayahnya makan es krim." Seketika mata Zee langsung berbinar setelah mendengar apa yang ayahnya katakan.
"Tidak usah, Shani. Nanti merepotkanmu!" Tolak Gita merasa tidak enak.
"Tak apa. Lagipula istriku memang sudah ada disana. Kami memang berniat makan es krim disana. Muthe pasti ingin kan?" Tawar Shani lembut pada Muthe. Sangat diluar dugaan seorang Shani Natio bersikap lembut, tapi Shani telah bertekad untuk merubah sikap yang semula dingin dan angkuh menjadi ramah.
"I...iya." Jawab Muthe malu-malu. Gadis berkuncir dua itu menarik-narik lengan kemeja biru panjang Gita.
Gita tersenyum lembut dan menerima ajakan suami dari sahabatnya itu. Dikedai es krim, terlihat seorang wanita muda cantik berpakaian terusan hijau pastel tanpa lengan sedang menunggu disalah satu kursi. Rambut panjang sepunggung miliknya yang hari ini digerai nampak sedikit berkibar terkena angin.
Tak begitu lama, mata coklat sang wanita sedikit melebar manakala menyadari ada dua sosok pria yang masuk ke kedai es krim itu. Kedua pria itu amat sangat dikenalnya, begitu pula dengan sosok anak laki-laki dan perempuan.
Senyum perlahan terukir dibibir sang wanita ketika keempat sosok itu menghampirinya.
"Lama menunggu?" Tanya Shani pada istrinya seraya mengecup kening istrinya mesra. Membuat Gita terkekeh geli melihat kemesraan pasangan suami istri didepannya.
"Hm ngga kok."
"Bunda!" Pekik Zee sambil menghambur kepelukan sang bunda. Chika tersenyum ketika melihat tubuh mungil Muthe ikut serta memeluk dirinya.
"Apa kabar Nyonya Natio?" Goda Gita seperti biasanya. Dan pertanyaan itu langsung dijawab Chika dengan tinju kecil dibahu sahabatnya itu.
Derai tawa mulai terdengar dikedai es krim yang tak jauh dari sekolah Zee dan Muthe. Tawa kebahagian yang akan selalu mengiringi perjalan mereka.
~
Kisah hidup yang penuh dengan penderitaan akan berakhir pada kebahagiaan...Kalian percaya karma?
Dulu, aku mempercayainya. Tapi tidak untuk sekarang...
Waktu dan keadaan membuatku berfikir bahwa setiap orang memiliki takdir.
Takdir hidup yang telah digariskan Tuhan pada setiap makhluk-nya.
Mungkin ini telah menjadi takdir bagiku untuk merasakan penderitaan dalam rumah tangga.
Namun, penderitaan itu membuatku tegar dan mampu bertahan...
Hingga akhirnya kebahagian telah kuraih...
Kini tinggal masa depan bahagia yang menantiku...
Bersama suami dan putraku...
Kenangan pahit telah kutinggalkan
Telah kukubur bersama sakitnya hati yang mendera batinku...
Sehingga menjadi kenangan yang tak dikenal...
Kenangan tanpa nama.
~The End~
Thank you semua yang sudah ikutin cerita ini. Maaf kalo ada typo, atau alur yang kurang sesuai.
Sampai ketemu dicerita-cerita berikutnya.with love,
G
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori Tanpa Nama
FanfictionAku mengelus perutku, aku mengelus anakku. Ya.. anakku. Aku hamil. Aku hamil di luar nikah. Dan Shani lah tersangka dari semua ini. Aku mencintainya. Tapi ia tak mencintaiku. Lalu kenapa ia menghamiliku?