02. sekolah ✔

2.8K 144 3
                                    

Saat memasuki gerbang Altan melihat ada seorang anak laki-laki yang sedang duduk di atas motornya.

Altan memandang orang itu "Woahh.....kakak itu sudah bisa membawa motor seperti abang" gumam Altan dengan menatap orang itu polos.

Orang itu- Kenzo Thiano Adrian turun dari atas motornya dan berjalan dengan aura ketampanannya.

Sedangkan Altan, dia sudah pergi dari tadi karena dia harus cepat-cepat pergi ke ruangan kepala sekolah.

Saat di dalam gedung dia langsung berhenti berjalan karena dia tidak tau di mana letak ruangan kepala sekolah.

Dia ingin tanya ke orang yang berlalu lalang tapi dia terlalu takut, karena dari kecil dia memang tida terlalu berinteraksi dengan banyak orang, apalagi dia belum kenal dengan orang itu.

Tapi saat dia sedang kebingungan tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dan orang itu bertanya. "Apakah kamu tersesat?" tanya orang itu dengan nada datar.

Altan dengan gugup pun menjawab. "I-iya, Altan tersesat"

Orang itu mendekatkan bibirnya ke depan telinga Altan, lalu berbisik. "Aku akan menghantarmu, ke tempat yang kamu tuju, tapi aku meminta imbalan"

"Memangnya kamu meminta imbalan apa?" Suara Altan sudah tidak se gugup tadi karena dia tidak yakin jika ini orang jahat.

"Akan ku pikiran nanti" orang itu berdiri sejajar dengan Altan dan dapat Altan lihat kalau ternyata dia orang yang dia perhatikan tadi.

Mereka berjalan dalam keheningan sampai akhirnya mereka sampai di depan ruangan kepala sekolah.

"Masuk" ucap orang itu.

"Makasih ya Kenzo" ucap Altan kepada anak yang bernama kenzo itu, dia taunya saat melihat nama yang ada di bajunya.

"Hm" gumam Kenzo.

Tok tok tok

Suara kelukan antara tangan Altan dengan pintu kayu.

"Masuk" setelah mendengar suara dari dalam El langsung saja masuk.

"Kamu Altan kan? " tanya kepala sekolah tersebut.

"Iya Pak" jawab Altan dengan menganggukkan kepalanya.

"Perkenalkan nama saya Adi Wijaya"

"Aalam kenal Pak nama saya Altan Ravindra"

"Baiklah, silahkan duduk" Altan pun duduk di kursi yang di sediakan di ruangan itu.

Sekitar 5 menitan akhirnya wali kelasnya datang untuk menjemputnya.

Tok tok tok

"Masuk" ucap Pak Adi.

"Selamat pagi bu Nia"

"Pagi juga pak" jawab guru tersebut yang di ketahui bernama nia.

"Oh, kamu Altan ya? " tanya Bu Nia.

"Iya bu" Altan menjawabnya dengan malu-malu.

"Ayo Altan ikut ibu dan perkenalkan nama ibu adalah Anina Putri Alwa"

"Salam kenal Bu Nina, nama saya Altan Ravindra" ucap Altan dengan membungkukan badannya.

"Ya sudah, sekarang ayo kita ke kelas kamu" Altan mengikuti Bu Nia dengan melihat sekitarnya, karena ini adalah pertama kalinya dia masuk sekolah.

****

S

aat Altan berada di samping kelas, dia mendengar suara kegaduhan dari dalam kelas. Tapi saat mereka masuk ke kelas tiba-tiba saja kegaduhan tersebut hilang.

"Baiklah anak-anak hari ini kalian mendapatkan teman baru, Altan perkenalkan dirimu"

"Perkenalkan nama aku Altan Ravindra, semoga kita bisa berteman baik" ucap Altan dengan nada riang dan tak lupa dengan senyumannya.

"Baiklah Altan, kamu bisa duduk di sampingnya Kenzo"

"Kenzo angkat tangan" lanjut bu Nia. Dan seorang laki-laki yang berada di bangku pojok belakang dan dekat jendela mengangkat tangannya.

Altan menghampiri orang itu dan duduk di sebelah kanannya.

"Wah, kita bertemu lagi" ucap Altan dengan gembira karena dia sudah tidak terlalu takut dengan kenzo.

"Hm"

"Baiklah anak-anak, sekarang buka buku kalian halaman 124 dan untuk Altan, karena kamu anak baru jadi bukunya kamu gandengan sama Kenzo dulu ya" ucap Bi Nia.

"Baik bu" balas Altan dan semua siswa/i bersamaan.

"Kenzo..... " gumam Altan. Kenzo memberikan bukunya dan dia pergi tidur.

"Terimakasih" ucap Altan.

Selama pelajaran Kenzo tidur terus, bahkan saat Bu Nia menegurnya Kenzo hanya bangung sebentar dan kembali tidur lagi.

****

Sekarang sudah jam istirahat dan sekarang Altan sedang berada di kantin dengan Kenzo yang berada di sampingnya.

Sebenarnya Altan membawa bekal jadi dia tidak membeli makanan apapun di kantin lagi pula jika sampai keluarganya tau dia akan di marahi karena jajan sembarangan.

"Tunggu sebentar" ucap Kenzo dan pergi dar sana, sepertinya dia akan membeli makanan.

Tak lama kemudian datanglah 3 orang laki-laki yang sepertinya kakel(?) entahlah, tapi jika di lihat dari proposional badannya seperti kakel.

"Hei, apakah kamu adik kelas? " tanya salah satu dari mereka.

"Iya" jawab Altan dengan tatapan polosnya.

"Jika di lihat dari barang yang kau pakai sepertinya kamu bukan dari kalangan biasa" ucapnya lagi.

"Eum....Altan? " tanya Altan dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Iya bodoh" ucap temannya.

"Bodoh? " gumam Altan yang masih bisa di dengar oleh mereka.

"Bodoh itu apa? " tanya Altan, kalian tau bukan jika keluarganya sangat menjaga Altan.

"Bo-" belum sempat menjawabnya tiba-tiba ada seseorang yang berteriak.

"Rizal, Rafa, Putra, Yoga, Haikal" cepat ke ruang BK! " teriak orang tersebut.

Mereka langsung mendekati orang yang berteriak tadi dan mengikutinya. 2 menit kemudian datanglah Kenzo dengan mangkok yang berisi air dengan benda bulat-bulat yang berbeda ukuran di dalamnya.

"Kenzo, itu apa? " tanya Altan dengan menatap makanannya Kenzo, karena setelah dia lihat-lihat makanan Kenzo lebih enak dari pada makanannya.

"Bakso" jawab Kenzo dengan singkat.

"Altan boleh minta? " tunjuk Altan kepada mangkok milik Kenzo.

"Hm" Kenzo hanya memberikan 1 pentol yang ukuran biasa ke dalam kotak bekal Altan.

Altan memotong pentol tersebut dan saat dia memakannya rasanya seperti dia melayang karena rasanya yang sangat enak.

"Kenzo, itu tadi namanya apa? " tanya Altan dengan semangat.

"Bakso" dan Kenzo melanjutkan makannya.

Dan Altan hanya menjawabnya dengan ber 'oh' ria.

ALTAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang