05. Teman baru. ✔

1.6K 113 2
                                    

Sekarang sudah pukul 06.43 dan sekarang mereka semua sudah duduk di meja makan, dengan Altan yang duduk di tempat duduk favorit nya.

Tapi saat akan sarapan ternyata makanannya hampir semuanya berbahan dasar seafood, seperti Hakau(dimsum yang di isi udang), tumis cumi-cumi dan nasi goreng campur udang.

Altan yang awalnya ingin makan banyak karena kemarin dia hanya makan sedikit menjadi batal, karena dia alergi dengan semua ini.

"Daddy" panggil Altan dengan menatap ke arah Bagas.

"Hm?"

"Altan alergi dengan ini semua" ucap Altan dengan menunjuk makanannya.

"Daddy lupa" ucap bagas dengan enteng padahal dulu jika seperti itu bagas akan menyuruh pelayanan untuk membuatkannya makanan favorit nya.

Berbeda dengan Altan, sekarang Aira menatap makanannya dengan senang.

"Tapikan, Altan mau makan" ucap Altan dengan lirih.

Dan sepertinya dengan terpaksa, Bagas memanggil pelayanan untuk membuatkannya telur ceplok, yang simpel karena sekarang sudah lumayan siang.

Setelah selesai sarapan mereka pergi ke tempat kerja atau sekolahnya masing-masing.


****


Sesampainya si sekolah sebelum turun dari mobil Altan memperhatikan lingkungan sekolahnya terlebih dahulu sampai dia menemukan sesosok orang yang dia kenali.

"Kenzo" panggil Altan saat baru saja turun dari mobil.

Kenzo berhenti berjalan dan menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Atan berangkat dulu bang" ucap Altan yang tidak di gubris oleh Xavier tapi Altan tidak mempermasalahkan itu.

Altan menghampiri Kenzo dengan sedikit berlari agar bisa berjalan di samping Kenzo.

"Hai" ucap Altan.

"Hm" gumam Kenzo.

"Bagaimana pagimu? " tanya Altan hanya untuk berbasa-basi.

"Seperti biasa" balas Kenzo.

"Eumm" gumam Altan.

Altan kehabisan topik jadi Altan hanya diam saja sampai mereka sampai di kelas.

****

Saat baru memasuki kelas tiba-tiba ada orang yang memanggil nama mereka berdua saat mereka, masih di depan pintu.

"Altan Kenzo" panggil seorang siswi dengan membawa sebuah buku dan di belakangnya terdapat seorang siswi yang sedang menghitung uang 50 ribuan.

"Hm/iya? " jawab mereka secara bersamaan.

"Anw, kenalin nama gue Suci, gue OSIS dan gue menjabat sebagai bendahara di SMP Garuda dan yang di belakang gue namanya Yuna, dia wakil bendahara" ucap Suci dengan mengulurkan tangan kanannya dan Yuna lun ikut mengulurkan tangannya.

"Nama aku Altan" balas Altan dengan menjabat tangan Suci dan Yuna serta tak lupa dengan senyuman manisnya.

"Nah, karena posisi gue sebagai bendahara jadi sekarang gue sedang melaksanakan tugas gue" ucap Suci dengan mengulurkan tangannya dengan gestur seperti orang meminta.

Tanpa sepatah kata apapun Kenzo langsung meletakkan uang 20 ribuan di telapak tangan Suci.

Altan pun mengambil uang di sakunya dan memberikannya, untung dia punya uang pecahan.

Setelag mereka berdua pergi mereka pun duduk di bangku mereka berdua.

Kenzo langsung membenamkan kepalanya di perpotongan sikunya.

"Kenzo, kamu tidur? " tanya Altan dengan menyentuh pun dah Kenzo.

"Hm" gumam Kenzo.

"Ya sudah"

Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi dan guru pun masuk ke kelasnya.

****

Sekarang sudah istirahat dan semua murid pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.

Sedangkan Altan sekarang dia makan di kantin, karena tadi maid tidak membawakannya bekal.

"Makan apa? " tanya Kenzo.

"Eum, di samain saja kaya kamu" Kenzo pergi untuk memesankan pesanan mereka berdua.

"Eh, lo adeknya si Xavier?" Tanya seorang laki-laki yang sepertinya teman-teman abangnya itu.

"Iya, nama aku Altan" ucap Altan seraya memperkenalkan dirinya.

"Oh Hai nama gue Cahyo"

"Gilang"

"Dan gue Yoga"

Mereka mengenalkan nama mereka satu persatu.

"Ngomong-ngomong kalau boleh tau memangnya bang Xavier di mana? " tanya Altan kepada mereka.

"Oh, tadi sih katanya mau ke toilet" ucap Yoga.

"Oh" ucap Altan.

"Nih" ucap Kenzo dengan meletakkan sepiring nasi goreng di depannya Altan.

"Makasih Kenzo"

"Sama-sama" balas Kenzo dengan senyuman tipis.

Dan 2 menit kemudian datanglah Xavier dengan seorang diri.

"Hai abang" ucap Altan dengan melambaikan tangannya.

"Hai juga" balas Xavier.

'Tumben abang balasannya cuma begitu' batin Altan.

Tapi Altan tidak mempedulikannya lagi karena mungkin sifat abangnya jika di sekolahan memang seperti ini, pikir Altan.

"Gue suapin" ucap Gilang dengan merebut sendoknya Altan.

"E-eum, makasih" ucap Altan.

"Wah, tumben si Gilang mau nyuapin orang lain" ucap Yoga dengan wajah yang di buat-buat seperti orang kaget.

"Hm" gumam Gilang.

Sedangkan Xavier? Dia hanya menatap mereka tanpa minat, padahal biasanya dia paling tidak suka jika adiknya berdekatan dengan orang lain tapi entahlah setelah kejadian kemarin dia sedikit tidak suka kepada adik kesayangannya itu.

Dan dia lebih menyukai anak perempuan yang di bawa oleh daddynya kemarin.

Sebenarnya dulu dia sangat menginginkan adik perempuan, tapi ternyata yang lahir bukan perempuan tapi malah laki-laki.

Sebenarnya Xavier dulu saat Altan baru lahir dia sangat membencinya, tapi seiring berjalannya waktu, rasa benci itu berubah menjadi rasa sayang atau lebih ke posesif?.

Karena dulu dia sangat tidak suka kalau adiknya berdekatan dengan orang lain.

ALTAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang