BAB 16 Kejahilan mala

249 4 1
                                    

Tanda in typonya yaa ⚘

بسم الله الرّ حمن الرّ حيم

Pagi ini, setelah mereka makan mereka bersiap siap untuk pergi

"Humaira, sudah siap belum?"Tanya devan

"Bentar, lagi pakai kerudung"ujar mala

"Ohh,"

Setelah mereka siap mereka pun keluar kamar dan seperti biasa sudah disambut oleh arsyad

"Lama bangat lo, sudah kek patung gue disini"ujar arsyad kesal

"Mau jadi patung kek apa kek, nggak peduli gue"ujar devan

"Ck! lo van malah nyuruh"ujar arsyad

"Ck! Kok jadi nyalahin gue"ujar devan

Mala yang melihat pun kesal"Sudah! gimana sih kalian, katanya mau pergi malah bertengkar, aneh"ujar mala kemudian mala langsung melangkah pergi meninggalkan mereka berdua

"Bos lu tuh syad"ujar devan

"Aelah, bini lo juga to, kalo ngambek tau rasa lo, jihakk"ledek arsyad

"Hayo ngambek, wlek"ledak arsyad menjulurkan lidahnya kemudian melangkah pergi sebelum diamuk oleh singa kata arsyad

"Awas lo syad!!"teriak devan langsung menyusul mereka berdua

Mereka masuk mobil dan melaju, selama di perjalanan mala sudah baikan dengan devan. Dan selama perjalanan juga mala ditelepon oleh zaydan karena mereka sudah sampai ditarim hadramaut

°•°•°•°•°•

Mbak nova dengan mas zain masih berada di perjalanan pulang dari jogja untuk kerumah karena sudah mau pulang

"Mas kita disini dulu aja gimana sampai aku lahiran karena aku mau lahiran disini aja, berapa minggu lagi lahiran juga toh, kasihan umi sama abi masak harus kesana kemari gitu, boleh ga mas?"ujar mbak nova

"Hm, boleh kok, mas ikut kamu aja yang penting kamu seneng"ujar mas zain

"Makasih ya mas"ujar mbak nova

"Iyah"

"Mas sudah nyiapin nama buat bayi kita?"Tanya mbak nova

"Hm, sudah apa belum ya"ujar mas zain berpura-pura berpikir

"Mas?!"

"Iyah, Sudah zaujati"ujar mas zain mencubit hidungnya mbak nova

"Ish! Bilang dong dari tadi ngapa"ujar mbak nova cemberut

"Ish kok kek gitu mukanya, senyum dong"ujar mas zain Mbak nova pun senyum akhirnya

"Nah! gitu dong"ujar mas zain tersenyum

Setelah itu mereka sampai di rumah, mereka mengucapkan salam kemudian mengetuk pintunya dan dibuka oleh umi maryam dan abi abdullah yang berada disampingnya disambut dengan sebaik mungkin sih wkwk

I love you Gus DevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang