BAB 17 Alun-alun

218 4 0
                                    

Tanda in typonya yaa⚘

بسم الله الرّ حمن الرّ حيم

Mala dengan devan sudah dua hari di jakarta mereka masih berada di perjalanan untuk pulang ke jawa tengah

"Syad, lo nanti cari penginapan saja dari pada kamu balik lagi ke jakarta,"ujar devan

"Oke deh, nanti gue cari penginapan  disekitaran daerah rumah lo"

"Bu bos, kok diam ajah?"Tanya arsyad basa basi

"Terus gue harus jungkir balik, gitu?"ujar mala

"Haha, Kirain bos gue orang nya diem an ternyata pelawak juga sama kek gue"ujar arsyad

"Dasar om om"ujar mala

"Masih muda kek gini dipanggil om om"ujar arsyad membela diri

"Gue aja tampan menawan melebihi devan, yakan?"

"Yaelah, tampan gue beh, ya Kan humaira?"

"Ck! Tampanan abi gue lah"ujar mala menaikan turunkan kedua alisnya

Mereka berdua diam sejenak, devan menatap mala

"Humaira, aku kan juga ganteng, coba tampan siapa aku atau arsyad?"Tanya devan

"Siapa ya-, tetap kamu zauji tidak ada yang lain melebihi ketampanan mu dihati kuh"ujar mala

"Tuh denger sendirian kan kalo gue yang tampan"ujar devan

"Iya iya lo yang paling tampan melebihi jokowi"ujar arsyad bombastic

"Yaelah lirikan lo bombastic banget"ujar devan

"Terserah gue lah"

"Makasih ya humaira"ujar devan mencium pipinya mala

"Mas! Nggak malu ada arsyad loh"kesal mala karena ia malu

"Nggak biarin aja, anggap aja dia patung "

"Jahat lo van sahabat lo yangtampan ini dibilangin patung"ujar arsyad dramatis

"Kalo mau bucin mah jangan disini lah, nggak kasihan ada jomblo yang jiwanya meronta ronta"Sambung arsyad

"Makanya nikah biar biasa kek gini"ujar devan

"Iya deh"pasrah arsyad

Sore hari, sekitar berapa jam lamanya akhirnya mereka sampai di rumah nya mala, mala sama devan masuk kedalam rumah tapi saat mereka masuk sepi

"Assalamualaikum, abi umi"teriak mala

"Humaira, jangan teriak tariak"

"Kok sepi banget ya?"

Mala tampak berpikir"Oh iya! kan ini malam jumat kliwon, jadi mereka pada pergi kemakam"ujar mala

"Yaudah kita bersih bersih dulu, nanti kita nggak usah kesana, kita ngaji dirumah aja, sudah sore juga toh"ujar devan

Antara rumah mala dengan makam memang dekat, sangat dekat lagi jika dirumah nenek kulsum berapa langkah doang sudah makam, masih ingat kan nenek kulsum? Kalo nggak ingat buka lagi bab 6 oke

"Iya mas"

Mereka masuk kamar untuk membersihkan tubuhnya, setelah itu mala menuju kedapur untuk memasak

"Mas aku didapur dulu ya mau masak"izin mala

"Lha biasanya juga makannya malam toh kok masaknya sekarang"ujar devan heran

"Emm, kan ini malam jumat, keluarga aku biasanya kalo malam jumat itu makannya sore karena kalo malam ada kajian dimusolah"jelas mala

"Oh, maaf mas baru tau"ujar devan

I love you Gus DevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang