Pdkt 2

23 8 9
                                    

[H-16]
Ciela pergi ke sekolah dengan gembira karena crush nya ingin bertemu dengannya, ia tidak berpikir negatif tentang Ray yang ingin menemuinya.

Ciela memasuki kelas seperti orang gila yang terlalu bahagia, dia menebarkan senyumannya ke semua orang. Memperlihatkan bahwa dirinya sangat bahagia.

"Ci lo sehat?" tanya Caitlyn

"Obatnya abis kali" timpal Sylvie

"Gue hari ini sangat senang" ucap Ciela dengan senyumnya

"Kenapa tuhh" kepo Alma, mereka berempat mendekati Ciela

"Karena..." ucap Ciela bikin penasaran.

"Karena?" Kinan penasaran

"Ray ngajak ketemuan hari ini" bisik Ciela

"HAH!? YANG BENER LO" teriak Alma yang terkejut.

"Sttttt, Al kecilin suara lo" ucap Sylvie

"Congrats ya Ci, gue ikut seneng dengernya" ucap Caitlyn.

"Max kemanain Ciaaa? Kok Cia jahat sihhh ngeduain" Kinan merengek seperti bocah yang ice cream nya di ambil.

"Sttt, Kinan, omongan lo di denger anak kelas tau" ucap Alma

"Max kan cuma temen gue doang Nan, bukan siapa-siapa" ucap Ciela santai. Setelah Ciela mengucapkan itu anak kelas langsung bisik-bisik.

Ia pikir Ray akan mengajaknya waktu jam istirahat, tapi ternyata ray tidak ada di kelasnya. Ciela bertanya-tanya keberadaan Ray kepada teman kelas Ray, tapi mereka bilang Ray tidak datang. Bullshit? Ciela tak berharap lagi tentang Ray dan hanya berpikir itu mimpi.

Guru fisika sedang menjelaskan di depan papan tulis, yang lain sangat serius menanggapi guru itu tapi tidak dengan Ciela. Dia tiba-tiba saja galau, sesak di hati, rasa ingin menangis tapi tak bisa, entah apa yang ia pikirkan pada saat ini.

Bel pulang berbunyi, Ciela berjalan dengan lesu rasa ingin cepat pulang ke rumah. Namun, dia terkejut, dia melihat seseorang yang menunggu di depan pintu kelasnya siapa lagi kalo bukan Ray.

"Ray!?" Ciela terkejut, memberi senyuman dan saat itu juga mood nya menaik menjadi bagus.

"Udah selesai?" tanya Ray dan Ciela mengangguk,

"Ayo, kita pergi" ajak Ray

"Loh? Kemana?"

"Ke taman bermain?"

"Mobil gue gimana?"

"Santai aja, nanti gue suruh orang rumah buat anter ke rumah lo" Ciela mengangguk dan mereka berdua pergi dengan mobil Ray.

>Taman bermain

Di sore hari taman bermain masih ramai dengan anak-anak dan orang-orang dewasa di sana, Ciela pikir sudah sepi tapi ternyata salah. Ray mengajak dirinya untuk menaiki beberapa wahana dan masuk rumah hantu.

Ciela sangat bahagia, sepertinya impiannya sudah terkabul. Tak tahu mengapa Ray memegang tangan Ciela dan mengajaknya berlari bersama Ray, Ciela awalnya bingung tapi pemikirannya di baca oleh Ray, dia sangat ingin menggenggam tangan Ray.

Mereka tertawa gembira, bersenang-senang bersama dan tersenyum bahagia.

"Hmmmm" suara Ciela menikmati ice cream nya, Ray tersenyum, Ciela makan ice cream berantakan seperti anak kecil.

"Enak?" tanya Ray mengambil lap miliknya di kantung celana, dan mengelapkan sisaan ice cream yang berada si samping bibir Ciela, Ciela melotot terkejut tapi dia memberi senyuman yang berarti terimakasih.

21 Days Theory of Love | ETINAZNATTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang