Ribut

25 9 50
                                    

[H-13]
Tepat di hari selasa, sesuai janji Max, dia pulang di hari selasa. Max langsung menjemput Ciela tapi sayang ternyata Ciela sudah berangkat oleh Ray.

Max langsung mengebut ke arah sekolah. Memarkirkan motornya di tempat biasa, dan langsung ke kelas.

Di kelasnya sangat berisik seperti ada keributan yang sedang terjadi di dalam sana. Keributan itu cukup mengundang anak lain untuk melihat ke kelas Max. Ciela dkk tidak melihat itu karena mereka malas dengan kerumunan, tapi mendengar informasi dari anak kelasnya yang melihat keributan itu.

"Kenapa Na?" tanya Alma pada teman kelasnya yaitu Nana.

"Biasalah kesayangan sekolah baru pulang, dateng-dateng cakep bener, terus dia bagi-bagi hadiah katanya" jelas Nana

"Hadiah apaan?" tanya Alma penasaran. Nana mengangkat kedua bahunya yang berarti tak mengetahuinya.

"Kalo Max pulang berarti Brayden pulang ya Cetin?" tanya Kinan, Caitlyn mengangguk tersenyum mendengar pacarnya sudah di sekolah lagi.

"Oh ya, gue baru inget ya tuhan, Kinan lo jadian sama Jack?" tanya Ciela penasaran.

"Cia kata siapa Kinan Jadian?"  Kinan menggeleng dan balik bertanya pada Ciela.

"Gue liat ig story lo waktu hari minggu, kok lo bisa fotbar sama dia?" tanya Ciela menggoda Kinan.

"Ohhh, hmmm,... Kinan waktu hari itu lagi main sama Ziara sama Lala juga di toko Ice cream yang baru buka di Mall XXX tapi ternyata di sana ada Jack sama pacar Lala si Daffa, terus Kinan ngeliat oufit Jack lagi bagus aja gitu jadi Kinan minta foto bareng deh" jelas Kinan, tatapan Sylvie curiga kepada Kinan, karena ia tau jelas Kinan gimana-gimana.

"Iyain aja deh, orang yang berbunga-bunga mah jarang jujur" ucap Caitlyn.

"Boong Ci, Kinan jadian sama Jack" ucap Sylvie. Ciela menatap Kinan tak mengerti dan terkejut.

"Yang bener lo Nan? Lo jadian sama Jack kok gak bilang ke gue?" ucap Alma menepuk punggung Kinan.

"Ah Sisil mahhh gak bisa jaga rahasia Kinan, huh, Kinan males sama Sisil" ambek Kinan pada Sylvie, padahal Kinan tak bercerita kepada mereka bahkan pada Sylvie juga, ia hanya menebak Kinan tapi tebakan itu benar.

"Ternyata bener" ucap Sylvie datar dan tersenyum licik.

Mereka jadi heboh karena Kinan, hingga jam pelajaran mulai menghentikan mereka. Tak sampai lama bel istirahat tiba, guru yang mengajar mereka memberi informasi kali ini istirahat akan lama karena ada rapat bersama pemilik sekolah ini jadi para guru-guru di suruh mengistirahatkan para murid oleh kepala sekolah.

"Guys, gue pergi dulu ya, biasalah, ngerti kannn" ucap Caitlyn pergi meninggalkan mereka. Sudah biasa bagi mereka ketika Brayden berada di sekolah, pasti Caitlyn pergi karena janji mereka.

Brayden tak seperti Max, yang hanya di panggil ketika ada acara beasiswa saja. Brayden sendiri merupakan Ketua Osis dan bisa di bilang anak Kepala sekolah walaupun kenyataannya bukan, dirinya selalu mengikuti kemanapun kepala sekolah berada ketika ada acara penting lalu bekerja sama dengan Max untuk acara Beasiswa. Brayden akan bertemu dengan Caitlyn ketika Max sudah selesai dengan tugasnya.

"Max?" gumam Ciela melihat Max di depan pintu kelasnya, Ciela melihat teman-temannya dan mereka menyuruh Ciela pergi Max.

"Max, ngapain lo ke sini?" tanya Ciela.

"Mau ketemu lo, hmm, gue laper nih, anter ke kantin yok" ucap Max menarik tangan Ciela dan pergi ke kantin bersama.

Max memesan makanan dengannya dan duduk di kursi kosong paling pojok.

"Ci, akhirnya gue bisa liat muka lo lagi" ucap Max mengawali makannya. Ciela menyatukan alisnya tak mengerti, mereka berdua menghabiskan makanannya.

"Max, kok lo gak ngasih kabar ke gue kalo lo pulang?" tanya Ciela menatap Max sambil menyedot es lemon.

21 Days Theory of Love | ETINAZNATTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang