2. Kala berkenalan

655 76 6
                                    

Flashback on

Jacelyn POV

Aku selalu tak pernah telat ke kampusku karena aku orangnya sangat disiplin dan aku orangnya sangat independen woman banget kemana mana aku sendirian, padahal papaku menyarankan ku untuk menggunakan supir namun aku menolaknya, lebih baik menyetir sendiri jadi dimobil tak ada orang asing yg kurang ku kenal begitu pikirku,

Aku kalau ke kampus selalu dengan outfitku yang kusukai dimana aku mencintai semua batik yang di hasilkan dari berbagai daerah di negaraku ini,

Dimana aku memakai dalaman kaos kain tenun dengan baju overall bahan codoray yang sengaja pengaitnya aku tak sampaikan ke bahu, sepatu canvas

Aku juga memakai kacamata gayaku bukan berarti aku minus tebal, tak lupa aku juga selalu menjinjing perlengkapan lukis ku kadang aku selalu memegang kuas ajaibku kalau aku lupa menaruhnya,

Selama perjalanan ke kampus aku di buat kaget karena ada motor memepet terus, dimana motor tersebut motor antik tapi sangat terawat, pengemudinya juga sangat berpenampilan nyeleneh, sangat rock n roll,

Pas aku berhenti di lampu merah dekat gerbang kampusku si pengemudi itu berhenti di sebelah ku, aku sempat meliriknya sekilas,

"Hadeeeh pantesan dia.." gerutuku,

Benar sekali aku mengenali si pengendara motor tersebut, dia seorang wanita slengean yang di kampus sangat terkenal dengan track recordnya menaklukan para wanita macam apa saja,

Cukup lumayan lama pemberhentian lampu merah itu aku terkaget karena jendela ku di ketuk,

Tok..tok..tok....

"Apaa???" Bernada sewot sambil ku buka, dia hanya tersenyum manis kepadaku, (sebenarnya sangat manis dan menggemaskan)

"Punya permen gak? Yang manis seger atau yg mint gitu apa aja? Yang penting penyegar mulut deh"

"Iiish buat apa sih kenapa gak beli aja kok minta?" Aku masih dengan kesalku karena permintaan absurdnya

"Ayolah cantik... bagi dong, tuh gue lihat lu punya permen" ceplosnya sambil menunjuk menggunakan matanya,

Kesel juga dari mana dia tau kalau aku selalu punya permen di tas atau di mobilku,

"Ayo cepaaat keburu lampu hijau" ceplosnya,

"Apaan sih, udah beli aja"

"Jangan pelit pelit dong nanti cantiknya hilang" dia malah turun dari motornya dan memasukkan kepalanya sedikit aku memundurkan badanku sampai mentok jok mobil karena dia berusaha meraih permen yang berada ditengah dashboard ku,

Aku terbelalak saja heran melihatnya kenapa se berani dan se cuek itu orangnya,

"Makasih ya cantik permennya..nanti gue ganti, bye sayang" ucapnya sambil mengeluskan satu biji permen ke hidungku

Entah kenapa aku malah mematung dibuatnya karena wajah kami saat itu berdekatan, padahal dia sekarang sudah menaiki motornya dan memakan permen lolipopku,

"Iish sialan bikin kesal aja tuh orang" gerutuku dia hanya menyengir sambil permannya nyantol tuh dimulut nya, dan langsung memacu motornya karena sudah lampu hijau,

Aku sampai telat meng gas karena tingkah lakunya itu, terbukti pengendara dibelakangku terus membunyikan klaksonnya menyuruhku jalan,

Dan akhirnya aku menjalankan mobilku kembali sampai selamat tiba di parkiran kampus, aku memberhentikan mobilku dan sedikit merapihkan make up serta rambut juga kaca mataku,

"Hufft.. pagi pagi ketemu si manusia tengil" gerutuku

Ku masih saja ingat dengan tingkah nya saat bertemu dilampu merah tadi, dia memang sudah mengenali mobilku makanya dia berani seperti itu,

DIA(r)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang