Masa lalu
Jc pov
Pagi pagi buta aku kaget banget di ranjangku ternyata aku tak sendirian, ketika aku terbangun ada sesosok mahluk prasejarah yang tidur terlentang dengan hanya memakai cangcut dan beha doang, sumpah aku lupa kalau Argani menginap,
"Holy shit..." Gumam ku, aku tersentak menjauh dari dia karena pas kebangun ini aku memeluk tubuh dia yang terlentang mana nyaman banget tadi aku peluk...astaga,
Untung dia tak terbangun ketika aku bergerak, setelah kulihat rupanya masih dini hari tepatnya pukul 4 pagi, aku mau melanjutkan tidur tapi sudah kebawa kaget karena terbangun ini,
Alhasil entah kenapa aku mau melihat wajah nya dia yang masih terlentang sambil menganga pas tidur, lucu banget menggemaskan rasanya, pingin ku uyel pipinya
Hihi.. ya Tuhan apa ini Jc kok kamu mengagumi sosok bergajulan seperti ini, aahhh...entahlah,
Karena aku tak bisa tidur lagi aku memiliki ide entah kenapa feelingku kok pingin melukis dia saat tidur begini,
Akhirnya aku perlahan mengambil sketch book yang di dekat nakas, aku berbalik posisi tidur, kaki ku berada di dekat headboard kasur lebih tepat di sebelah kepala dia,
Aku tiduran miring karena mau melihat wajahnya kadang aku bangun dan menopang tubuhku oleh tanganku, gimana enak posisinya saja
Lama kelamaan dari satu goresan menjadi bentuk gambar wajah yang sangat berkarakter seni tinggi,
Aku akui bentuk wajah dia sangat ber karakter, sangat nyeni banget, karena salah sedikit itu wajah dia bisa berubah,
Sama halnya aura dia yang kadang bisa berubah, selama aku kenal dan lihat dia, kadang dia terlihat cantik kadang juga terlihat tampan, cakep deh pokoknya
Eehh Jc udah mulai suka nih keknya ama calon ayang
Entah kenapa aura pagi pagi buta ini dia malah tampan tanpa polesan make up naturalnya,
Aku tau dia masih menggunakan make up meskipun tomboy, kadang aku melihat bibir mengkilapnya karena memakai lipbalm,
Aku suka sih sama wanita tomboy yang tak melupakan kodratnya sebagai wanita, tidak mengakui atau ingin diakui sebagai pria tulen,
Sampai ada setengah jam aku melukis wajah dia, mulai ada pergerakan dari dia, tangannya kesana kemari seperti mencari sesuatu otomatis menyentuh nyentuh betisku, sampai kepahaku,
Entah kenapa kubiarkan saja dan aku saat akan menaruh buku sketch ku dan aku kecolongan, dia meraba area sensitifku,
"Astaga eeemh...."
"Ganiiiiii....." Ku lempar tangannya yang sedari tadi mengelus atas vaginaku, bahkan tanpa sadar ku dorong tubuhnya sampai terjungkal kelantai,
"Innalillahi gempa gempa....bom bom" ceplosnya si Gani membuka matanya panik melihat aku, karena dia nongol kembali dari bawah ranjang,
"Gempa Jess.. duh pantat sakit lagi"
"Gempa gempa pala lu, tu tangannya gak bersahabat"
"Hah maksudnya?" Argani melihat ke arahku yang sedang duduk dan menutup area kemaluanku,
"Aduh calon istri maafin aku, aduh aku pasti mimpi pasti kamu di raba raba kan aduh, aku lupa bilang aku juga kadang suka tidur sambil jalan, kalau engga ngeraba apapun maaf maaf" dia langsung bangun dan duduk sebelah ku sambil menyatukan tangannya,
Aku baru tau dia tidurnya begitu pantesan gak berhenti mencari sesuatu untuk dimainin,
"Au ah gue mau ketoilet dulu, awas jangan ngintip" ucapku sambil melotot ku rasa Gani masih setengah sadar, karena masih garuk garuk kepala dan menguap, ku tinggal saja karena aku setelah di raba raba area vagina jadi pengen pipis juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/347375251-288-k955158.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA(r)
FanfictionKetika seni menumbuhkan cinta diantara keduanya, Cover by indie Ilustration from pinterest