Karena saya ulang tahun, di uplah cerita ini, mau satu apa dua chapter?Masa kini
Jacelyn POV
Beberapa bulan telah berlalu semenjak aku membuka pameran dan studio, tak sedikit aku sudah mulai sibuk bertemu client meminta beberapa objek lukisan yang sesuai keinginan mereka,
Aku tak menerima begitu saja sekiranya sangat penting dan sangat mood mengenai project nya aku akan terima tawaran melukisnya,
Aku tak mencari uang dalam lukisanku aku hanya mencari kebahagiaan pada saat ku melukis, bukannya aku sombong, harta keluargaku cukup untuk masa tuaku bersama keluarga, keluargaku memang pebisnis,
Rutinitasku sekarang ini selain ke studio lukis menjadi bertambah aku menjadi pengajar baru di universitas yang dulu pernah aku mencari ilmu,
Yups aku menjadi dosen sementara di universitas itu, kebetulan ketika aku pameran kala itu pihak universitas hadir dan mereka lagi membutuhkan dosen seni makanya aku ditawari oleh pihak kampus,
Awalnya aku enggan untuk menerimanya bukan karena apa apa, aku takut kenangan yang telah lalu kembali teringat meski memang 'dia' hingga detik ini masih sangat hafal ku ingat, otakku ingin melupakannya namun hatiku enggan melepaskan memori tentangnya,
Dan sekarang ini hari pertama ku mengajar juga menginjakkan kaki kembali di universitas ini, aku menggenggam erat kemudi setirku ketika baru memasuki gerbang itu,
Astaga...sempat ku kaget ternyata satpam yang dulu tak pernah diganti meski sekarang sudah nampak kerutan di wajahnya, aku membuka jendela mobilku dan tersenyum padanya,
"Pak Dirman .. pak"
Pak satpam yang bernama Dirman sempat terheran dan menerka siapa yang menyapanya dia lupa lupa ingat sepertinya, aah...dia sepertinya belum mengenaliku, pantas saja aku tak memakai kacamataku,
Segera aku memakainya dan sedikit mencepol rambutku seperti dulu ketika menjadi mahasiswa di sini,
"Sudah ingat? Ini saya yang sering minta tolong bapak untuk mindahin motor"
"Oalaah neng yang pacarnya si kampret Argani ya Allah... pangling bapak lihatnya makin cantik aja si neng"
Astaga ucapannya mengejutkanku pa Dirman malah mengingat aku ini sebagai pacarnya dia,
"See...Ar.... Terlalu sulit aku melupakanmu lingkungan kita pun tak pernah lupa tentang kamu" batinku,
Aku hanya melempar senyum saja ke pak Dirman, aku pamit untuk masuk ke area parkir disana, entah kenapa semesta bercanda padaku
Tempat parkir yang kosong hanya tempat yang sering aku tempati ketika kuliah, maka aku pun memberhentikan mobilku disana,
"Deg...."
Aku tersenyum kecut sambil menarik nafas lagi lagi aku terflashback hawa hawa masalalu langsung merasuk melalui rongga hidung ku, kemudian menjalar kealiran darahku,
Sekencang itu kekuatan memori masa lalu merajalela pada diriku,
"Gila kamu Ar, dunia dan tingkahmu selalu menjadi masalalu terfavorit" gumamku
Banyak hal yang aku pertanyakan tentang dia,
Bagaimana kabarnya? Apa dia sudah memiliki kekasih baru? Sekarang kesibukannya apa? Apa kanu memikirkan aku sama sepertiku yang masih berwisata ke masalalu?
Ah tidak mungkin..dia itu si petualang sejati yang tak mungkin berhenti, aku yakin dia sudah memiliki wanita baru,
"Huft.. stop JC .. lu kesini mau ngajar bukan mau wisata masa lalu" gerutuku karena tak henti masalalu melewati otakku sekarang, dari pada pusing aku lebih baik segera keluar mobil, dan menuju ruangan dosen,
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA(r)
FanfictionKetika seni menumbuhkan cinta diantara keduanya, Cover by indie Ilustration from pinterest