Hari terakhir MOS
Gita memimpin tim Venus mengelilingi sekolah. Tepat di belakangnya ada Kathrin di barisan pertama. Ia memperhatikan penjelasan Gita dengan serius. Walaupun Jesslyn turut menjelaskan, namun mata Kathrin tetap fokus pada Gita.
Sampai di area kantin, Gita memisahkan diri. Kathrin yang menyadarinya tidak bisa berbuat apa-apa selain tetap mengikuti rombongannya.
Kotak susu rasa strawberry dan sebungkus roti Gita genggam. Sebelum ke lapangan, ia mampir ke deretan kelas di lantai dua. Lebih tepatnya kelas 11 IPA 7.
"Lulu" Gita menepuk pundak siswi yang sedang mengobrol itu. Hal langka yang terjadi sekali dalam seumur hidup Lulu.
"Eh Gita. Kenapa?"
"Buat Oniel"
Lulu tidak berkedip. Dua tahun di sini, baru sekarang ia melihat Gita perhatian. Bukan rahasia umum bagaimana sifat Gita. Cuek dan irit ngomong jika dengan orang yang tidak dekat dengannya.
"Ok, ntar gue kasih ke dia"
Selesai berkeliling sekolah, semua peserta MOS berkumpul di lapangan untuk bertukar kado sembari menulis kesan pesan mereka selama tiga hari kegiatan MOS berlangsung.
Gita berdiri di samping lingkaran yang berisi tumpukan kado, sedang persis di sebelahnya ada Shani. Kathrin paling pertama maju. Ia mengambil acak kado tersebut lalu menyerahkan lipatan kertas pada Gita.
"Kathrin"
Pemilik nama berbalik. "Ya kak?"
"Kamu salah kasih kertas. Harusnya kamu kasih ke Eli bukan saya" ucap Gita membawa lipatan kertas milik Kathrin ke tempat Eli berdiri.
"Kak, tunggu" cegah Kathrin.
"Pesan dan kesan punyaku udah aku kasih ke kak Eli kok" Kathrin berjinjit, ia membisikkan sesuatu. "Kertas yang kakak pegang itu khusus buat kak Gita"
Usai membisikkan itu, Kathrin balik ke barisan.
Tanpa sepengetahuan Gita dan Kathrin, Shani memantau di belakang. Mewanti-wanti agar tak terjadi sesuatu hal yang tidak ia inginkan. Bagaimanapun Gita merupakan salah satu kandidat ketua osis dan Shani harus memastikan adik sepupunya itu tidak melanggar aturan penting organisasi osis. Dilarang pacaran dengan sesama anggota osis maupun anggota organisasi lain.
Ya walaupun Kathrin masih murid baru dan belum mengikuti organisasi apapun. Tapi, seperti kata pepatah. Sedia payung sebelum hujan. Mengantisipasi masalah sebelum masalah tersebut terjadi.
***
"Buat lo niel" ucap Lulu meletakkan bungkus roti serta susu kotak pemberian Gita ke hadapan Oniel.
"Makasih Lu, maaf gue ngerepotin lo"
"Itu dari Gita bukan gue"
"Gita?" ulang Oniel.
"Iya. Lo kenal Gita kan?"
Oniel mengangguk. "Terus Gita mana?"
"Di lapangan mungkin, gue juga gak tau"
"Mau gue bantu bukain roti?" tawar Lulu yang langsung di tolak oleh Oniel. Sekedar membuka bungkus roti ia masih bisa sendiri.
"Lo siapanya Gita sih? Saudara?" kekepoan Lulu muncul.
Ia penasaran ada hubungan apa antara Oniel dengan Gita sampai-sampai seorang Gita yang terkenal cuek berubah perhatian.
"Kita cuma teman kok. Gue gak sengaja ketemu Gita waktu hari pertama sekolah, dia gak sengaja nabrak gue terus dia juga yang bantu gue ke uks" jelas Oniel.
"Gue kira lo punya hubungan keluarga sama Gita. Soalnya aneh aja, Gita yang cuek mendadak perhatian dan lo satu-satunya orang yang beruntung itu"
Alis Oniel naik. "Masa sih?"
"Beneran niel, Gita tuh cueknya minta ampun. Bahkan ya gue pernah nyapa dia duluan dan respon dia cuma ngangguk doang. Kan kesel gue niel" curhat Lulu.
"Paling gak senyum dikit kek atau jawab iya gitu, lah ini lempeng banget. Gara-gara itu gue sering pura-pura gak liat dia" sambung Lulu dengan kekesalannya. Saking kesalnya, ia sampai meminum susu kotak milik Oniel.
"Kecuali hari ini sih" Lulu menunduk saat susu berasa strawberry itu habis tak tersisa. "YA ALLAH MAAFKAN HAMBA"
Oniel terkejut ketika Lulu berteriak.
"Kenapa Lu?" tanya Oniel khawatir.
"Susu kotak lo gue habisin niel"
Oniel bernafas lega. Ia kira Lulu kenapa.
"Gak papa Lu, gue juga kurang suka susu strawberry"
Lulu senyum cerah, segera memeluk Oniel.
"Makasih ya niel. Sorry gue minum susu kotak lo tanpa izin"
"Iya, gue maafin"
***
Eli merebut kertas yang tengah Gita baca. Di kertas itu tertulis pernyataan rasa suka Kathrin untuk Gita.
"Dia naksir lo?"
Gita mengangkat bahu.
"Lo gak lupa aturan pertama organisasi kan?"
"Enggak lah. Tapi kan dia murid baru belum masuk organisasi manapun. Berarti boleh dong kalau gue pacaran sama dia" ucap Gita menyandar meja dengan kedua tangan di belakang badan menempel meja.
Pintu ruang osis terbuka. Munculah Shani bersama Gracia, Sisca, dan Feni. Shani mendekat, memberi tatapan menyelidik pada Gita.
"Kamu pacaran?"
"Aku masih ingat peraturan organisasi"
"Ini apa?"
Shani mengambil surat yang Eli pegang. Dibacanya sekilas isi surat itu lalu melemparnya ke lantai. "Tolak dan jauhi dia"
"Kak-"
"Katanya ingat peraturan organisasi" sela Shani membungkam Gita.
"Bulan depan pemilihan ketua osis baru. Sampai kamu ketahuan pacaran kamu gagal duluan dan semua usahamu akan sia-sia. Kamu mau kayak gitu?"
"Enggak kak" cicit Gita.
"Pilihan kamu cuma dua. Tolak dan jauhi Kathrin atau mengundurkan diri dari kandidat ketua osis" tegas Shani meninggalkan ruang osis diikuti tiga temannya.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Rasa
FanfictionGita Sekar Kirania. Anggota OSIS yang terjebak dalam dua perasaan antara Kathrina Irene Wijayanto dan Cornelia Auva Wijayanto. Kakak beradik yang memiliki tempat spesial di hati Gita. Lantas siapa yang akan Gita pilih nantinya? Apakah Kathrin? Oniel...