"Siang pak Gema"
Gema menunduk pelan untuk merepon sapaan mahasiswa yang berkumpul di koridor kampus.
"Pak Gema?"
Gema menghentikan langkahnya saat ada seorang gadis menghadang jalannya begitu saja.
"Ini untuk pak Gema" gadis itu memberikan surat kecil berpita merah muda kepada Gema.
"Ini apa Celin?" Tanya Gema.
"Undangan ulang tahun saya pak" ujar Celin seraya tersenyum manis kearah Gema.
"Gak afdol kalo saya gak undang Dosen ganteng kaya bapak" ucap Celin seraya menyelipkan rambutnya centil.
"Saya gak suka pesta Celin, maaf" tolak Gema mentah-mentah mengembalikan kertas itu kepada Celin.
"Ih pak Gema. Sayang banget kalo gak dateng loh. Semua fakultas saya undang pak. Dosen-dosen yang lain juga. Soalnya ini pesta ulang tahun spesial dari ayah saya, ayah saya baru saja pulang dari Inggris" jelas Celin mencoba membuat Gema tidak menolaknya.
"Acaranya kapan?" Tanya Gema.
"Besok malam"
"Insyaallah saya datang, kalo tidak sibuk" ucap Gema dianggukan oleh Celin.
Celin mengulaskan senyumnya. "Makasih pak Gema.
Gema mengangguk lalu bergegas pergi. "Saya ngajar dulu"
Celin menangguk lalu melambaikan tangannya dengan tersenyum. "Hati-hati pak Gema. Jangan lupa jaga hati untuk Celin"
Beberapa orang melirik Celin dengan tatapan tidak suka, sedangkan Celin tersenyum sumringah merasa senang bisa mengobrol bersama Gema. Dosen tampan dan jutek itu.
Gema kali ini bukan untuk mengajar, akan tetapi hari ini dia akan presentasi mengenai entrepeneur dan dunia bisnis. Gema memasuki ruang presentasi, dimana sudah banyak mahasiswa fakultas Ekonomi yang duduk dengan rapih di kursi tangga itu.
Nervous?
No, Gema sama sekali tidak memiliki rasa gerogi ketika mengajar. Karena itu sudah dia lakukan sejak lama, dan Gema sangat mencintai pekerjaannya.
"Siang Semua" sapa Gema terdengar singkat.
"Siang" jawab mereka serentak.
Gema mulai memasangkan sambungan kabel proyektor dengan laptopnya agar terpampang jelas di layar lebar didepan. Ketika semuanya siap, Gema mulai berdiri didepan semua mahasiswa itu seorang diri.
"Eum.. sebelumnya untuk yang belum kenal saya, Perkenalkan nama saya GEMA ALAM. Kalian bisa panggil Saya terserah. Saya mengajar di fakultas ini sebagai pengganti pak Randy..."
Disaat Gema sedang memperkenalkan diri, dia melirik kearah seorang gadis yang baru saja datang dan berjalan masuk untuk mencari tempat duduk kosong diatas sana.
Yaps, dia Adira. Gema terlihat bingung. Bukankah Adira sudah tidak melanjutkan kuliahnya? Bahkan dia bilang sendiri, jika dia melanjutkan kuliah selama satu bulan kedepan dia harus membayar semuanya.
"Saya akan menjelaskan mengenai entrepreneur, buat kalian yang belum tahu apa entrepreneur boleh didengarkan dengan seksama kalo perlu catat untuk mengingatnya..."
Gema terus menjelaskan semuanya dengan baik, meskipun tak banyak yang mencatat apa yang Gema jelaskan tapi Gema sangat menghargai mahasiswa itu.
Mata Gema sesekali melihat kearah Adira yang sangat terlihat santai dan mencatat apapun yang keluar dari mulut Gema. Bahkan gadis itu terlihat baik-baik saja setelah masalahnya dengan Gema.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA: MY DOSEN HUSBAND [Sudah Terbit]
RandomGema Alam, Dosen tampan yang baru saja mengalami perpindahan mengajar di universitas Airlangga. Semangat dan kenyamanan dia mengajar menjadi sumber utama keresahan orang tuanya. Pasalnya, kedua orang tua Gema ingin anaknya itu mewarisi apa yang kake...