Adira mengulaskan senyumnya setelah berhasil merapihkan dasi yang dipakai Gema. Laki-laki itu melirik Adira seraya memakai jam tangannya.
"Ingat Adira, jangan kemana-mana. Kalo butuh sesuatu kabarin saya kalo gak minta tolong bunda" tutur Gema.
"Siap bos"
Gema terdiam melihat tingkah Adira yang begitu lucu dihadapannya.
"Pak Gema pulang jam berapa?" Tanya Adira penasaran.
"Pulang malam, ada meeting penting di kantor"
Adira mungut-mungut seraya mengulumkan bibirnya.
"Kenapa?"
"Adira boleh main gak sama Gabriel?" Tanya Adira sangat ragu.
Gema memutarkan bola matanya malas lalu menarik tasnya ingin pergi. "Gak"
Adira menghembuskan nafasnya kasar, dia memang sudah tahu betul jika Gema tidak akan mengijinkannya.
"Besok temenin aku ketemu mamah ya, Gema"
Gema menatap Adira sejenak. Egois, jika Gema tidak mengijinkan Adira untuk pergi. Apalagi sehabis pulang dari kantor dirinya akan pergi bersama Reyna.
"Pergi kemana sama Gabriel?" Tanya Gema.
"Eum.. jalan-jalan mungkin" balas Adira.
"Yakin sama Gabriel?" Tanya Gema membuat Adira mengangguk. Mungkin Gema cuma tidak mau Adira mengalami seperti waktu itu saat diculik oleh Vero.
"Yaudah"
Adira tercengang. "Adira boleh pergi?"
Gema mengangguk meski sedikit tidak niat. "Hati-hati"
Adira tersenyum sangat senang karena Gema menyetujuinya. "Siap pak Gema"
Gema bergegas pergi dari hadapan Adira untuk berangkat kerja. Adira hampir saja berteriak karena sangat senang masih diberikan kebebasan oleh Gema.
*****
Reyna menaburi bunga mawar melati diatas makam sang ibu. Dia beberapa kali mengusap nisan batu itu dengan bersedih. Gema mengusap pundak Reyna membantu menguatkan.
"Selamat hari mamah, Maafin Reyna belum bisa jadi anak kebanggaan mamah" ucap Reyna terdengar lirih.
"Maafin Reyna selalu membuat mamah susah. Reyna sayang sama mamah"
Gema mengusap punggung Reyna karena gadis itu terlihat bersedih. Reyna menundukkan wajahnya.
"Reyna rindu mamah dan papah. Reyna mau peluk kalian berdua" ucap Reyna dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
"Reyna sendiri mah, Reyna takut hikss hikss"
"Maafin Reyna gak bisa jaga Adik. Reyna nyesel udah jadi kakak yang gak becus. Reyna hikss hikss"
Gema membawa Reyna kedalam pelukannya Karena merasa sangat kasihan dengan gadis itu.
"Aku malu sama mamah, Gema. Aku gak bisa jaga adik aku, aku jahat hikss hikss"
"Sstt.. jangan menyesali takdir. Gak boleh Reyna" tutur Gema mengusap sayang Reyna yang menangis.
"Aku rindu mamah, aku mau ketemu mamah, aku capek hidup sendiri bahkan semua orang udah jahat sama aku"
Gema mencium kepala Reyna benar-benar merasa kasihan sekaligus bersalah. "Gak boleh ngomong gitu"
"Kamu gak sendiri, ada aku disini, aku bakalan temenin kamu terus" tutur Gema malah semakin membuat Reyna menangis.
![](https://img.wattpad.com/cover/345417712-288-k440416.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA: MY DOSEN HUSBAND [Sudah Terbit]
RandomGema Alam, Dosen tampan yang baru saja mengalami perpindahan mengajar di universitas Airlangga. Semangat dan kenyamanan dia mengajar menjadi sumber utama keresahan orang tuanya. Pasalnya, kedua orang tua Gema ingin anaknya itu mewarisi apa yang kake...