Chapter 08.
"Uninvited guests (2)"...
Jeongguk ditinggalkan mandi sendiri di kamarnya sedang Taehyung memilih untuk pergi kebawah lebih dulu menyiapkan kompor dan masing-masing dua bungkus mi yang akan mereka makan. Bubuk cabai yang ada dibungkus mi milik pacarnya, Taehyung tuangkan kedalam mangkuknya karena lelaki itu memang tak suka pedas. Pedas bubuk cabai satu sendok saja sudah membuat lidahnya terbakar.
"Tidak jadi mandi, hanya berganti baju. Sudah telanjang, baru ingat kalau sabunnya manis semua."
Taehyung melirik lelaki yang sudah berganti pakaian dengan baju milik kakaknya itu hanya mengangguk. Dan kembali fokus dengan ponsel yang menayangkan orang yang sedang memberikan tips memasak mi lebih bervariatif. Bukan hanya diseduh air, tapi juga bisa dikombinasikan dengan bahan lain seperti keju atau irisan daging.
"Ya nggak papa pakai aja. Nanti kayak dipeluk aku."
"Peluk betulan saja." Jeongguk mendekat lalu memilih untuk memposisikan diri dibelakang lalu dipeluknya pinggang kecil itu erat dengan dua tangan. Dagu ditaruh nyaman di atas bahu dan hidung menekan nyaman dileher. "Tapi nggak sia-sia dapat kejutan lihat punya kamu yang menggantung."
"Hah? Apanya yang menggantung?" Taehyung bingung.
"Yang di apartemen masih ukuran 34, sekarang sudah 36. Pantas dari kemarin mengeluh berat terus."
Blush!
Sudah habis dua pipinya bersemu panas mendengar penuturan lelaki dibelakang. Lupa- tapi memang bekas pakaian dalamnya biasa ia gantungkan didalam kamar mandi sebelum ia ganti dengan yang baru.
"Iseng banget kenapa sih dari tadi nakalin aku terus." Taehyung bergidik dan memilih membungkuk menyembunyikan wajahnya di atas meja pantri. "Nggak mau! Malu!"
Dibelakang Jeongguk terus terkikik mengeluarkan tawa merasa lucu dengan tingkah si cantik yang menurutnya gemas dilihat. Dia tarik pinggang itu ke atas pelan-pelan tapi Taehyung yang masih menahan malu tetap berusaha menyembunyikan wajahnya di atas meja.
"Kenapa harus malu. Lagian saya juga biasa melihat bentuk aslinya bagaimana."
Taehyung menggunakan siku untuk menyikut perut si lelaki dan menginjak berkali-kali kakinya dibawah kesal. "Ulah tangannya sendiri juga."
"Itu tahu." Jeongguk angkuh dan Taehyung mencibir.
Pelukan pada pinggang tetap mengerat dan mereka masih dalam posisi normal sebelumnya. Taehyung sudah kembali biasa dan melupakan perasaan malu yang tadi nyata timbul keluar.
Malu, betulan. Tapi toh bagaimanapun juga lelaki yang dibelakang sudah tahu dan seperti katanya juga dia biasa melihat bentuknya secara langsung. Seks di antara mereka bukan lagi hal yang aneh sejak pertama keduanya berani melakukannya. Dengan berbekal kontrasepsi dan hati-hati saat mengeluarkan hasil ereksi. Sejauh ini aman. Tapi tidak tahu bila 'kecelakaan' itu mungkin saja datang dengan undangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary the Jungie Family; How did This Family Begin?
Fanfiction"ᵀʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵇᵉⁱⁿᵍ ᵃ ᶜʰᵉʳⁱˢʰᵉᵈ ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ ⁱⁿ ᵐʸ ʲᵒᵘʳⁿᵉʸ, ᵃⁿᵈ ᵗʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵍʳᵃᶜⁱᵒᵘˢˡʸ ⁱⁿᶜˡᵘᵈⁱⁿᵍ ᵐᵉ ⁱⁿ ᵗʰᵉ ᵇᵉᵃᵘᵗⁱᶠᵘˡ ˢᵗᵒʳʸ ᵒᶠ ʸᵒᵘʳˢ." *** 19 tahun usianya kala itu saat desakan keluarga dan keadaan mengharuskannya untuk pergi dari rumah dan mempertang...