Chapter 18.
30 love coupons...
Pagi-pagi sekali sekitar jam enam Taehyung sudah sibuk mondar mandir didalam kamar untuk membereskan satu persatu pekerjaan. Pergi ke kamar Junghyung dan mengecek keadaan anaknya yang terlihat masih lelap bahkan sampai mendengkur dengan posisi telengkup tak jauh berbeda dengan keadaan sang ayah yang juga pulas di ranjangnya sendiri. Ini minggu pagi dan seperti terprogram Jeongguk sulit untuk bangun lebih awal seperti hari kerja biasanya. Tidak ada kegiatan apapun membuat dia jadi bisa tidur semaunya. Memang sih—toh setelah sepekan bekerja dua hari diakhir pekan bisa jadi bonus untuk istirahat lebih banyak pun ingin malas-malasan seharian juga bukan masalah karena tidak akan ada yang melarang.
"Siang!" teriaknya panjang tapi keras dihadapan rupa paling tampan yang pernah ia lihat.
Sekarang tepat sejam kemudian setelah sibuk sendiri di jam tujuh pagi Taehyung kembali naik ke atas kasur guna membangunkan Jeongguk yang masih tak sadar.
Pagi ini cuaca sudah terlihat cukup cerah seperti siang. Tak ada tanda-tanda akan turun hujan bahkan awan mendung. Betul-betul diizinkan Tuhan untuk pergi meliar diluar setelah seminggu terakhir dipadatkan didalam kantor untuk berkerja dan sekarang akhir pekan waktunya mereka bersenang-senang dengan alam. Tapi tentu saja itu tak bisa dilakukan jika kepala keluarga, si ayah yang bisa menjadi pemimpin mereka ingin menuju ke mana masih bergelung dengan ranjangnya
"Hmm," dehumnya malas lalu kembali tidur. "Dedek bangun ya. Bawa saja ke sini. Saya masih ingin tidur lagi sebentar."
"Ada sesuatu yang mau aku kasih. Mau lihat nggak?"
"Apa?" jawabnya setengah menahan kantuk. Melirik dari bawah bantal bagaimana si cantik yang sedang bersimpuh dihadapannya itu memberikan selembar kertas cukup besar yang bergambar. "Coupon love?" ejanya.
Masih dalam bentuk kertas dan belum dipotong-potong jadi bagian kecil seperti voucher atau kupon biasa. Tapi di sana pun Jeongguk sudah dapat membaca beberapa kalimat serupa kegiatan dan pilihan entah untuk siapa dan dibuat dengan tujuan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary the Jungie Family; How did This Family Begin?
Fanfiction"ᵀʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵇᵉⁱⁿᵍ ᵃ ᶜʰᵉʳⁱˢʰᵉᵈ ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ ⁱⁿ ᵐʸ ʲᵒᵘʳⁿᵉʸ, ᵃⁿᵈ ᵗʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵍʳᵃᶜⁱᵒᵘˢˡʸ ⁱⁿᶜˡᵘᵈⁱⁿᵍ ᵐᵉ ⁱⁿ ᵗʰᵉ ᵇᵉᵃᵘᵗⁱᶠᵘˡ ˢᵗᵒʳʸ ᵒᶠ ʸᵒᵘʳˢ." *** 19 tahun usianya kala itu saat desakan keluarga dan keadaan mengharuskannya untuk pergi dari rumah dan mempertang...