Chapter 19.
One of our moments that will never be forgotten.....
“Una! Una inii!”
“Di sini sayang sama tante Iyel.”
“Unaaa ini.”
Masih dengan panggilan berulang-ulang ia lantangkan terdengar bagaimana langkah mungil yang ribut dan antusias mendekati dua orang yang dibiarkan tenang berbincang sedang anak-anak bermain di ruang tv dan berisik di sana. Suasananya jadi lebih damai dan tak akan terganggu karena sekali-kali disela bila anak-anak mencari perhatian masing-masing pada orang tuanya.
Hari ini Taehyung kedatangan tamu dari salah satu temannya yang bernama Rachel yang datang bersama anaknya yang sulung. Sekalian mengantarkan Junghyung ke rumah dan Rachel berserta anaknya menyempatkan waktu bermain di sini. Anak-anak menjadi penghubung orang tua bisa berteman baik seperti Taehyung dengan lawan bicara ini.
Sekarang Junghyung tidak lagi jadi anak tunggal karena setahun yang lalu adiknya sudah lahir. Tiga tahun usia Junghyung dan hadiah istimewa selain kado yang memang Junghyung inginkan adalah gelar resmi bahwa ia akan menjadi seorang kakak. Jaraknya sekitar empat tahun. Bila Junghyung ada diangka lima sekarang maka yang satu ini masih disatu tahun jalan. Pandai bicara dan lengket sekali dengan ayahnya.
“Ya ampun di kasih siapa ini kamu hum? Adik Jungie jadi cantik begini didandanin siapa buna tanya.” Taehyung tak membayangkan apa saja yang keponakannya lakukan pada anak-anak di sana. Memang perempuan itu senang sekali berbuat usil begitu ada kesempatan ia bertemu dengan bayi kecilnya ini.
“Iin una," jawabnya polos.
Kini bayi yang sudah genap berusia 18 bulan itu berdiri menatap polos didepan paha bunanya yang menyilang di atas kursi. Celana tidur, baju tidur, dan dua jepit rambut yang sekarang apik menjepit rambutnya yang dibuat rapi kesamping. Sungguh Ahn Taejung ini sudah cantik dan diberi jepitan feminim seperti ini malah membuatnya semakin cantik.
“Haerin awas kamu ya. Ini bayiku kamu apain sampai cantik begini.”
“Lucu kan? Udah pakai aja kak lagian adik cocok kok pakai pita begitu. Dia malah kesenangan nunjukin hasil karyaku ke bunanya. Simpan aja kalau kakak mau aku masih punya banyak."
Taehyung menggeleng tak mau membenarkan. Bagaimanapun Taejung itu laki-laki diberi dandanan seperti ini khawatirnya malah akan menjadi sugesti bahwa dia memang akan terlihat dan dinilai bagus dengan hiasan yang lazim dipakai perempuan. Taehyung tidak suka apalagi ayahnya Taejung mungkin akan marah melihat bayi mereka diperlakukan seperti ini.
“Adik jadi cantik pakai jepit rambut begini sayang, tapi lebih bagus buna aja yang pakai adik jangan. Kalau cowok nggak usah pakai-pakai pita begini. Apalagi adik Jungie nggak pakai aksesoris apapun tetep lucu.” Taehyung raih dua tangan kecil yang ada di atas pahanya itu sayang. “Jadi pitanya boleh buna aja yang pakai? Adik bolehin nggak kalau buna pinjem yang dirambut itu? Adik bantu pakaiin ya? Iya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary the Jungie Family; How did This Family Begin?
Fanfiction"ᵀʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵇᵉⁱⁿᵍ ᵃ ᶜʰᵉʳⁱˢʰᵉᵈ ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ ⁱⁿ ᵐʸ ʲᵒᵘʳⁿᵉʸ, ᵃⁿᵈ ᵗʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵍʳᵃᶜⁱᵒᵘˢˡʸ ⁱⁿᶜˡᵘᵈⁱⁿᵍ ᵐᵉ ⁱⁿ ᵗʰᵉ ᵇᵉᵃᵘᵗⁱᶠᵘˡ ˢᵗᵒʳʸ ᵒᶠ ʸᵒᵘʳˢ." *** 19 tahun usianya kala itu saat desakan keluarga dan keadaan mengharuskannya untuk pergi dari rumah dan mempertang...