-chapter 14

287 36 4
                                    

Chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter.14
"I love you. But sometimes I feel very tired when I'm with you. Is this normal, right?
So we hope you understand because the responsibility of taking care of you is not easy."


....

Taehyung duduk di atas kursi meja riasnya memperhatikan penampilan yang sudah mulai tak terurus. Pipinya agak menirus dan hitam di kantung mata jelas menunjukkan bagaimana lelahnya ia karena terus terjaga disetiap malam. Minim sekali ia bisa beristirahat dengan benar karena bayi mereka sedikit-sedikit menangis saat ditinggal. Belum saat masa sakit seperti ini datang. Siang malam tangisan itu tak selalu setia berdengung membuat denyut pusing sendiri di kepala. Junghyung tak senang direbahkan tapi selalu ingin digendong dengan mulut yang menyusu. Meski sekarang sudah dibarengi dengan makanan pendamping Junghyung yang sakit akan semakin keras kepala untuk membuka mulut dan menerima suapan makan.

Taehyung menyisir rambutnya dengan tangan dari akar rambut kebawah dan mendapati sejumput rambut ikut terbawa dengan jemari. Bahkan tak disisir kuat dengan sisir betulan tapi rambutnya mudah sekali tertarik rapuh. Alasan kenapa bisa terlihat lebih tipis karena dia mengalami kerontokan yang parah. Saat dibawa mandi dan keramas rambutnya akan berjatuhan dengan sendirinya. Mungkin karena terlalu panjang Taehyung memotongnya sampai bawah bahu, tapi hasilnya tetap sama saja. Entah kurang vitamin atau dia yang stress membuat tubuhnya juga serba sakit seperti ini. Sakit pinggang, sakit kepala, sakit perut dan hal kecil yang terlihat sepele saja sudah membuat dia stress berkepanjangan membuat tubuhnya terkoyak sana sini. Terlalu banyak sampai bingung sendiri mana yang harus diobati pertamakali.

"Maaa~"

Pandangan berpaling kesamping dan melihat Junghyung yang sudah mulai bangun itu menangis dan mencarinya. Matanya memang masih terpenjam tapi kedua tangan naik ke atas mencari rambahan tangan yang akan menarik dia kedalam gendongan.

Tak langsung beranjak Taehyung tetap diam duduk di kursinya tidak bergerak. Tidak ada yang bisa dimintai tolong untuk menggendong Junghyung dan memberinya sejenak waktu lebih lama untuk meneruskan lamunan karena di kamar ini mereka ditinggal berdua. Setelah dua bulan menghabiskan waktu di rumah Jane memang Jeongguk memutuskan untuk membawa keluarganya kembali mengisi apartemen yang sudah lama tidak dihuni pun juga dorongan rasa malu karena tak mungkin sepanjang waktu mereka bertiga harus merepotkan orang rumah selalu. Tak harus selalu dibantu ada baiknya ia dan Taehyung juga bisa belajar mandiri mengasuh anak sendiri.

Empat bulan berjalan dan Junghyung genap diusia enam bulan sekarang. Naik turun keadaan puas mereka berdua lewati hingga puncaknya kembali datang sekarang membuat Taehyung ingin mengeluh rumitnya kehidupan yang ia jalani. Pagi sampai sore Junghyung yang ia jaga sendiri, lalu saat Jeongguk datang bayi itu akan diserahkan pada lelaki itu untuk di asuh sedang Taehyung menghela napas dan istirahat setelah sehari dibebankan dengan urusan rumah dan Junghyung yang menguras tenaga. Harusnya begitu tapi pola penjagaan yang seperti tadi tak selalu berhasil dijalankan. Entah karena Junghyung yang merengek sendiri ingin diasuh Taehyung atau Jeongguk yang juga senang tidur awal waktu karena letih seharian diluar. Jeongguk memang tidak bicara gamblang tapi Taehyung jelas mengartikan lelah suaminya di pekerjaan akan semakin memberatkan jika setelah pulang dia juga harus mengurus isi rumah dan bayi mereka yang perlu diperhatikan.

Diary the Jungie Family; How did This Family Begin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang