Special chapter 12.
Welcome to the world Jungie🕊️🤍...
Setelah berpamitan dengan Jane di rumah akhirnya mereka bisa kembali lagi pergi ke rumah sakit dengan tujuan check-up yang seharusnya dilakukan kemarin namun tertunda satu hari karena Jeongguk harus pergi bekerja. Bisa saja sih dilakukan kemarin tetapi waktunya terbatas sekali itu pun ada tepat jam makan siang yang minim. Dibanding harus mengisinya dengan pulang dan membawa istri kecil ke rumah sakit akan lebih efisien jika memang jam istirahat itu betulan dipakai untuk istirahat dan makan. Toh tidak akan ada yang berbeda mereka pergi check-up kemarin atau sekarang. Keadaan si kecil akan mereka ketahui juga.
"Ayo. Pelan-pelan jalannya kalau masih pegal."
"Iya."
Dengan satu tangan yang merangkul pinggang, Jeongguk tuntun hati-hati si cantik berjalan dari pintu masuk sampai salah satu ruangan di mana dokter yang mereka percayakan untuk periksa berada. Tidak terlalu jauh memang tetapi karena langkah kaki yang diambil tidak bisa besar perjalanan mereka terasa lamban sekali. Sesak, pengap, dan sempit sekali rasanya didalam karena memang bayi mereka juga tumbuh seiring bertambahnya bulan. Sudah tidak bisa disembunyikan dan terlihat jelas bulatan yang menonjol ditengah. Jika harus keluar seperti ini yang disembunyikan bukan lagi perut tetapi wajah dan bagian atas saja. Maka dari itu ke mana-mana masker dan topi harus selalu dipakai sebagai bentuk penyamaran, tidak ada yang tahu kapan bisa saja mereka berpapasan dengan orang yang dikenal. Untuk relasi Jeongguk tidak akan menimbulkan masalah karena masalah akan datang jika yang tak sengaja mereka temui adalah mantan teman Taehyung saat di sekolah. Sampai sekarang masih terjalin cukup baik meski tidak bisa bertatap muka atau membuat janji temu bersama keluar.
Pertama karena Taehyung sedang tidak bisa menunjukkan keadaan tubuhnya sekarang dan para temannya juga sedang digilai oleh kesibukan persiapan masuk kuliah. Ada yang sudah terdaftar ada yang masih berjuang untuk sekadar bisa lulus dan berkuliah tahun sekarang. Doa kan saja takdir paling akan segera datang menyertai mereka semua.
"Senang pasangan ayah dan ibu muda kembali datang. Duduk-duduk di sini."
"Terima kasih."
Selepas mengetuk pintu dan diizinkan masuk kedalam Jeongguk dan si cantik langsung disambut ramah oleh dokter perempuan dengan rambut sependek bahu juga kacamata di hidungnya. Dr. Resyu atau dokter Rere dia biasa dipanggil. Jeongguk menarik kursi kembali menuntun dengan hati-hati agar keduanya bisa duduk dan melemaskan kaki setelah lama berjalan.
"Sekarang sudah jadwalnya cek kembali. Ada yang dikeluhkan? Bagaimana dengan ngidamnya lancar? Kalau sudah masuk trimester ketiga gejalanya lebih hebat lagi dari trimester dua dan pertama karena baby juga sudah tumbuh semakin besar kan. Tapi itu menyenangkan. Pengalaman masa-masa mengeram selalu jadi momentum yang di rindukan."
"Ya begitulah. Baby tidak banyak rewel atau membuat lelah aku, tapi beberapa waktu terkadang dia bisa menyebalkan sekali karena sukar diajak tidur padahal sudah malam. Aku lelah, kakak lelah, tapi bayi ini bersemangat untuk membuat orang tuanya terjaga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary the Jungie Family; How did This Family Begin?
Fanfiction"ᵀʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵇᵉⁱⁿᵍ ᵃ ᶜʰᵉʳⁱˢʰᵉᵈ ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ ⁱⁿ ᵐʸ ʲᵒᵘʳⁿᵉʸ, ᵃⁿᵈ ᵗʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵍʳᵃᶜⁱᵒᵘˢˡʸ ⁱⁿᶜˡᵘᵈⁱⁿᵍ ᵐᵉ ⁱⁿ ᵗʰᵉ ᵇᵉᵃᵘᵗⁱᶠᵘˡ ˢᵗᵒʳʸ ᵒᶠ ʸᵒᵘʳˢ." *** 19 tahun usianya kala itu saat desakan keluarga dan keadaan mengharuskannya untuk pergi dari rumah dan mempertang...