Chapter 09.
"We deserve to be punished for this."
...
PLAKK!!!
"DARI DULU SAMPAI SEKARANG BISANYA CUMA JADI BEBAN KELUARGA! NGGAK BISA SEKALI AJA KAMU BANGGAIN ORANG TUA! LALU SEKARANG APA?! KAMU MALAH CORENG NAMA KELUARGA KITA DENGAN PERBUATAN-PERBUATAN KURANG AJAR MU ITU!"
" 'Yah, kan bisa ngomongnya pelan-pelan. Itu si adek udah ketakutan gitu," lelaki jangkung yang berdiri tak jauh di mana seseorang yang duduk sendiri dengan kepala tertunduk semakin dalam setelah satu tamparan paling keras ia dapatkan dari telapak tangan ayahnya.
Sakitnya keras tamparan itu dan semakin sakit mengingat bahwa inilah kali pertama kepala rumah tangga mengangkat tangan dengan tujuan membuat dia sadar. Sadar bahwa dia sudah dititik paling dalam kesalahan.
"DIAM KAMU TAEHYEON! NGGAK USAH IKUT-IKUTAN BELAIN ADEK KURANG AJARMU ITU! INI HAK AYAH BUAT MARAHI DIA!" satu tangan terangkat menunjuk bagaimana buah sulungnya yang mencoba menengahi dia dan kemarahannya yang membludak besar sekarang. Baru kali ini rasanya dia sungguh marah perkara anak. Apalagi anak yang paling mereka sayang paling keluarga jaga setiap langkahnya.
Ini bermula saat pagi ibu rumah masuk kedalam kamar si bungsu untuk berbenah seperti biasa. Tak ada yang aneh dengan itu karena setiap isi kamar biasa perempuan itu pegang. Mengumpulkan isi keranjang cucian kotor, mengganti sprei ranjang dan meja yang masih dalam keadaan rapi. Tapi yang membuat janggal Maria kala itu adalah bungkusan plastik tes kehamilan dan pakaian lelaki yang juga menggantung di kamar mandi. Bukan milik dua kakaknya tapi ini seperti jenis pakaian yang dipakai kerja dengan bau yang asing.
Siapa? Milik siapa? Apa Taehyung seberani itu memasukkan orang asing kedalam kamarnya? Dan tes itu- Maria sudah tak lagi bisa berfikir jernih selain menuntut Taehyung dan suami untuk segera pulang. Semua keluarga berkumpul di ruang keluarga dan Taehyung yang tadinya tak tahu mengapa didesak, dituntut, diberi pertanyaan dengan nada paling keras membuat dia tak bisa lagi mengelak selain mengaku kebenaran yang juga baru dia tahu hari belakangan.
"Duduk. Jangan bicara kalau nggak ditanya. Ini pantas adek dapatin." Maria meminta dua anaknya yang lain untuk duduk bersamanya bersebrangan dengan Taehyung sendiri.
"Ayah udah bilang berkali-kali jaga diri, jaga sikap, jaga perlakuan. Alasan kenapa ayah minta kakak-kakakmu yang minta antar jemput pulang, minta ibu tanya keberadaan kamu sering-sering, jangan dibiasain pulang malem dan nginap di rumah temen itu karena ini 'dek. Ini yang ayah takutin dari kamu. Kamu ngerti nggak sih kekecewaan ayah karena nggak bisa jaga anaknya dengan baik. Kamu punya orang tua lengkap, kamu punya dua kakak lelaki, kurang banyak apa penjagaan buat kamu itu kalau sekarang kamu malah hamil duluan bahkan kamu statusnya masih sekolah. Didikan ayah yang mana yang salah buat kamu 'dek? Yang mana yang salah? Segitu kurangnya kamu akan kasih sayang sampai minta pengertian dari orang lain juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary the Jungie Family; How did This Family Begin?
Fanfiction"ᵀʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵇᵉⁱⁿᵍ ᵃ ᶜʰᵉʳⁱˢʰᵉᵈ ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ ⁱⁿ ᵐʸ ʲᵒᵘʳⁿᵉʸ, ᵃⁿᵈ ᵗʰᵃⁿᵏ ʸᵒᵘ ᶠᵒʳ ᵍʳᵃᶜⁱᵒᵘˢˡʸ ⁱⁿᶜˡᵘᵈⁱⁿᵍ ᵐᵉ ⁱⁿ ᵗʰᵉ ᵇᵉᵃᵘᵗⁱᶠᵘˡ ˢᵗᵒʳʸ ᵒᶠ ʸᵒᵘʳˢ." *** 19 tahun usianya kala itu saat desakan keluarga dan keadaan mengharuskannya untuk pergi dari rumah dan mempertang...