BAB 10

5.3K 349 5
                                    

Happy Reading!!

             

            "Zizi mau-"-ucap zee.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Zizi mau susu ci gee"-ucap zee pada cici kesayangannya, ia menyender di headboard sambil menatap cici dan kakak-kakak nya secara bergantian.

"Dedek mau susu?"-tanya gracia pada zee, zee mengangguk gemas.

"Ya udah ci ge buatin dulu ya"-ucap gracia mengelus rambut sang adik.

"Huaaa hiks hiks hiks"-tangis zee membuat cici dan kakak-kakak nya bingung.

"Loh kenapa sayang kok nangis?"-tanya jinan pada zee.

"Kenapa? Kok bayi dino nya kak mpen nangis?"-ucap feni pada adik kesayangannya itu.

"Kenapa dek?"-tanya gracia.

"Hiks hiks ci gee no no pelgi hiks hiks"-ucap zee dengan tangis nya, ia menjadi cadel kembali.

"Loh kan ci gre mau buatin susu buat zoya dulu"-ucap gracia lembut.

"Hiks hiks no no ci gee"-tangis zee melarang gracia.

"Terus kalau zoya gak bolehin ci gre siapa dong yang buatin susu nya zoya"-ucap gracia sudah terduduk di pinggir kasur zee, dan memangku zee.

"Biar chika aja ci yang buat, cici sama zoya aja, kayaknya dia lagi posesif"-ucap chika, gracia menatap chika.

"Gapapa chik?"-tanya gracia pada chika, chika tersenyum mengangguk.

"Makasih ya chik"-ucap gracia pada chika, chika mengacungkan jempolnya, ia pergi ke dapur untuk membuat susu sang adik bungsu.

"Udah ya dek jangan nangis lagi kan ci gre nya gak jadi bikinin dedek susu"-ucap dey duduk di pinggir kasur samping gracia yang sedang memangku zee.

"Iya dedek jangan nangis, kalau dedek nangis nanti pipinya dimakan loh sama kak ara tuh"-ucap cindy menunjuk ara yang berada di samping jinan.

"Iya bener kata kak cindy, kalau dedek masih nangis kak arasoo makan nih pipinya yummy"-ucap ara menjahili sang adik.

"Huaaa hiks hiks ndak mau hiks nanti cakit pipi zizi hiks hiks"-tangis zee pecah kembali, kakak-kakak nya menepuk jidat mereka masing-masing, yang mereka pikir akan berhasil mendiamkan sang adik, tetapi dugaan mereka salah, hal itu malah membuat sang adik tambah menangis.

"Eh udah ya chup chup kak ara nya cuma bercanda dedek"-ucap shani lembut.

"Ci chani"-ucap zee sudah berhenti dari tangis nya namun masih sesegukan, ia menatap cici pertamanya itu.

"Kenapa sayang?"-ucap shani lembut.

"Gendong"-ucap zee manja dengan merentangkan tangannya ke shani, shani tersenyum.

"Ututu sini adik cici"-ucap shani mengambil alih zee dari pangkuan gracia, kini ia sedang menggendong sang adik bungsu, zee hanya bengong dengan kepala di pundak shani.

"Eeh malah bengong tuh bocah"-ucap jinan.

"Lah dah lah bengong si bocil"-ucap dey.

"Bocil mode posesif plus manja"-ucap ara.

"Zizi bukan bocil"-ketus zee.

"Et dah bujet ketus bener cill"-ucap dey&ara berbarengan.

"Ish dah di bilang zizi bukan bocil"-ucap zee.

Tuk
Tuk

Zee memukul pundak dey dan ara bergantian.

"Aduh dek sakit banget loh"-ucap dey memegang pundak yang dipukul oleh adik bungsunya.

Si Bungsu Zoya🦖🚀 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang