Chapter 12

187 13 0
                                    

"Nyatanya sekarang prioritas utama kamu adalah Stevani bukan aku" ~Ameira.

happy reading!!!.

******

"Pagii, bocil nya Daren"

Gadis di depannya itu hanya tersenyum tipis, bahkan sangat tipis. "Hm, juga"

Mendengar itu Daren langsung mengerutkan keningnya heran, pasalnya Ameira jarang sekali tersenyum tipis kepadanya, bahkan biasanya Ameira terlihat sangat ceria, tapi mengapa kali ini berbeda??.

"Sayang... , kenapa?? aku ada salah?" tanya Daren dengan nada memelas

Ameira hanya menggelengkan kepalanya, bertanda bahwa Daren tidak memiliki kesalahan kepadanya. Padahal sejujurnya ada^^.

"Hufftt, pasti masih tentang masalah kemaren, maaf yaa... , aku sama Stevani beneran cuman temen gak lebih"

Ameira mengangguk, "Iyaa, Daren"

"Jangan diemin aku dong, hiks.. hiks.. , aku ga bisaa kalau di diemin lama-lama sama kamu kayak gini" ucap Daren seperti anak kecil yang merengek meminta permen kepada ibundanya.

Tentu saja hal itu mampu membuat semua murid yang berada di sekitar mereka tertawa melihat tingkah laku Daren yang sangat menggemaskan.

"Daren-Daren, ada-ada saja tingkah nya" ucap Arya menggelengkan kepalanya.

Gilang langsung merangkul pundak Arya, "Biarin aja Napa sih, bro. Mending kita pergi ke kantin"

"Gasss"

"Heh, Frut, Cil, ikut kagak??" ajak Arya kepada Arcilla dan Fratina

"Kemana??"

"Kantin, dari pada disini lihat Daren sama Ameira bucin"

"Males gue" jawab Arcilla sambil memutar bola matanya malas

"Yaudah, kita duluan ye" ucap Gilang dan langsung pergi menuju ke kantin bersama Arya

"Ihhh, ayoo ikut mereka aja. Dari pada disini jadi nyamuk" tanpa menunggu jawaban dari Arcilla, Fratina langsung menggandeng tangan Arcilla lalu berlari menyusul Arya dan Gilang.

Ternyata sejak tadi Daren masih saja merengek seperti anak kecil kepada Ameira, hal itu mampu membuat Ameira menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangannya.

"Brisik, Daren"

"HUAAA, MAAFIN DULUU"

"Iyaaa, udah diem. Gak malu apa Lo di lihatin anak-anak kayak gitu??"

"Jangan Lo-gue, tapi aku-kamu"

"Banyak mau Lo, anying"

"Tuhkan, masih pake lo-gue"

"Iyaa, udah yaaa... , jangan ngrengek lagi. Brisik"

"Hm, oke"

Damai sudah, rengekan Daren sudah mulai  berhenti. Kini kelas sudah menjadi aman dan damai, untung saja tadi tidak terjadi petang dunia ke-3 antara Daren dan Ameira, kalau sampai terjadi entahlah bagaimana kondisi kelas mereka saat ini.

DAREN (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang