Chapter 19

104 4 0
                                    

"Gak ada seorang pun yang boleh ngejelekin nama cewe gue!!"
~Daren

happy reading!!

typo bertebaran!

******

"Good morning, Amer, Arcilla." Sapa Fratina yang baru sampai, terlihat sangat ceria hari ini.

Ameira tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya, "pagi, Frut. Tumben? hari ini Lo kelihatan ceria banget, ada apa?" tanyanya seraya menghadap ke belakang tempat duduk Fratina.

"Hehe, gue lagi happy banget. Nyokap bokap gue akhirnya kerja di luar kota lagi."

Ameira menggeleng tak percaya, bagaimana bisa? ada manusia seperti temannya ini. Ketika anak di luaran sana sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, berbeda dengan Fratina yang sangat senang jika kedua orang tuanya pergi ke luar kota.

"BOCAH SINTING!!"

"Heh! gue gak sinting. Gini ya Ameira ku tersayang, kenapa gue senang ketika orang tua gue kerja di luar kota? ya karena, gue merasa bebas. Gue bisa lakuin apapun sesuka gue, mau pergi kemanapun juga gak perlu izin. Lo tau sendiri kan, gue itu anaknya lumayan strict parents?"

"Yayaya, serah Lo dah Frut."

Arcilla yang tepat duduk di samping Fratina, sedari tadi cuman diam melihat tingkah kedua sahabatnya yang menurutnya sama-sama agak gesrek. Kadang gini kadang juga gitu.

Tiba-tiba ada dua murid yang berlari ke meja Ameira, muka mereka berdua terlihat sangat panik.

"AMEIRA-AMEIRA! GAWAT!!" ucap salah satu murid dengan nafas yang tidak teratur.

Ameira bingung, "Hah? ada apa? ngomong yang jelas."

"Cowok Lo Mer,"

"Cowok gue kenapa??" jawab Ameira yang juga ikut panik.

"Cowok Lo ribut sama mantan Lo, di halaman belakang sekolah."

Mendengar itu, Ameira langsung berlari meninggalkan kelas menuju ke halaman belakang sekolah.

Di halaman belakang sekolah, banyak siswa siswi yang melihat perkelahian antara Daren dan Agler. Tak ada satupun murid yang berani memisahkan mereka berdua, walaupun disana sudah terlihat Agler yang hampir pingsan karena pukulan berkali-kali dari Daren.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

3 kali pukulan dari Daren yang mengenai sudut bibir milik Agler.

"BANG**T LO B*J*NG*N! LO KALAU MAU NGREBUT AMEIRA DARI GUE GAK GINI CARANYA!!" ucap Daren dengan nafas yang memburu.

Ameira yang baru sampai di halaman belakang sekolah, langsung menghampiri Daren dan mencoba menghentikan Daren yang terus menerus memukul Agler.

Bukan bermaksud membela. Tetapi, kondisi Agler cukup mengenaskan, dia sudah hampir pingsan dengan kedua sudut bibir yang mengeluarkan darah segar.

"DAREN BERHENTI!!" perintah Ameira, yang langsung di turuti oleh Daren.

Daren berhenti memukuli Agler dan menjauhkan tubuhnya dari tubuh cowok yang notabenenya adalah mantan kekasih Ameira.

"Lo apa-apaan sih Dar? Lo gak lihat Agler udah kayak gitu? Lo mau buat dia mati hah?"

Daren berusaha untuk mengontrol emosinya, "Gak gitu, Cil..."

DAREN (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang