Chapter 17

151 8 1
                                    

hallo semuaa, apa kabar?, harus selalu baik ya, hhe

tetap semangat jangan menyerah

happy reading!!

******

"Daren, pangin seblak." Ucap Ameira dengan nada memelas

Daren menatap datar ke arah Ameira, "Gak, Lo makan yang gak sehat mulu. Kesehatan tuh di jaga"

"Ihh, pengin seblak Daren"

"Gak!" Jawab Daren

Mata Ameira mulai terlihat berkaca-kaca, saat ini ia sangat menginginkan makan seblak. Entahlah, padahal dirinya tidak terlalu suka dengan seblak, tapi kenapa hari ini ia sangat ingin memakan itu seperti ibu-ibu yang sedang mengidam ingin memakan mangga muda. Tetapi, ini bukan mangga muda melainkan seblak.

"HUAAA, DAREN. PENGIN SEBLAK" ucap Ameira seraya menangis, ia sudah tidak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh membahasi pipinya.

"Cengeng" ejek Daren, "Sekali gue bilang enggak ya enggak"

"Hiks... hiks, apakah jawabannya tidak bisa di ganti dengan iya wahai kakanda Daren" Ameira tetap tidak menyerah, ia masih saja terus membujuk Daren. Agar di perbolehkan untuk makan seblak.

"Tidak, tidak bisa. Selagi, makanan itu gak sehat buat kamu jawaban saya akan tetap tidak. Kecuali, makanan itu sehat baru saya akan meng-iyakan"

"Sekali aja, please??"

"Gak"

"Janji, yang terkahir"

"Yaudah, gini aja, kamu boleh makan seblak tapi satu bulan sekali, bagaimana?"

Ameira langsung memasang muka cemberut, "Peraturan macam apa ini?"

"Iya atau tidak sama sekali?"

"Ishh, iya-iya. Ini cuman berlaku buat seblak doang, kan? jadi baso aci sama mie boleh?"

Daren meletakkan hp nya di atas meja, lalu menatap ke arah Ameira, "berlaku buat semuanya, sayang. Dan saya tidak menerima penolakan!"

"MANA BISA GITU???""

"Bisa, kenapa tidak? kalau kamu melanggar, tentu saja akan mendapatkan hukuman"

"Jahat banget, sama cewek sendiri"

"Hm? apa? coba ulangi sekali lagi"

"Eh, engga kok. Hehe"

******

"Hujan" ucap Ameira yang tengah memandang ke arah luar jendela.

Tiba-tiba saja Daren, memeluk Ameira dari belakang dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Ameira.

"Lagi ngapain, kok ngelamun disini"

"Gapapa, lagi lihat hujan aja" jawab nya, "Em, Daren? main hujan yuk" sambung Ameira

Daren melirik ke arah gadisnya tersebut, "Ngapain, nanti Lo sakit. Gue gamau lihat Lo sakit"

Gadis itu kembali memasang muka cemberut, "Ngapain masang muka kaya gitu? mau gue cium tu mulut?" tanya Daren mulai melepas pelukannya.

PLAK!

Reflek, Ameira menampar mulut Daren dengan tangan nya.

DAREN (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang