Istri Eunwoo disini, say hello!...
Follow akun Wattpad ini dulu guys!
Ig aku juga follow dong @alyaay__Happy reading ◉‿◉
✯✯✯
Pagi ini seperti biasa aktivitas yang dilakukan nya, tak lain bangun pagi, mandi dan bersiap menuju sekolah.
Pukul 05.30, sepagi ini? Tentu, selama dirinya bersekolah di HHS, ini sudah menjadi rutinitas baru setiap harinya.Semua ini memang karena sang Mamah.
Cowok itu menghela napasnya, sebelum kemudian bergerak memakai seragam putih, dan memakai dasi abu-abu ciri khas Helium High School.
"Lihat kelakuan anak mu, kenapa dia bisa nakal seperti itu?"
"Aku nggak tau soal itu mas, aku udah nasehatin dia kok supaya nggak berulah disekolah."
"Yang jelas itu karena didikan kamu, terlalu memanjakan anak itu!!"
"Iya cara didik ku memang tidak seperti kamu! Menyiksa darah dagingnya sendiri."
Suara demi suara saling menyahut, dengan intonasi yang tinggi dan emosi yang jelas terdengar dari nada bicaranya. Beri, lelaki yang sudah memakai kalung favorit nya itu mendesah gusar, mengusap kasar wajahnya.
Selalu, setiap pagi disuguhkan dengan suara memuakkan telinganya.
"Aku melakukan itu untuk kebaikan nya, agar dia tau bagaimana rasa sakit. Dunia itu keras, Ta!!"
Rasa sakit katanya? Bahkan, sedari lahir cowok itu sudah merasakan rasa sakit. Ditambah dengan sekarang, menyiksa fisik, bukan! Tapi batinnya ikut menderita.
Dengan langkah cepat, cowok itu menuruni tangga, tas ranselnya menganggu dibahu kiri. Dengan sebelah tangan kanan yang menegang helm full face nya.
"Beri sayang, sini sarapan dulu, Nak," ujar seorang wanita paruh baya dengan tampilan anggunnya. Bahkan, wanita berumur itu menampilkan senyum menawan nya.
"Mamah buatkan makanan kesukaan kamu," lanjutnya menatap sang putra dengan lembut.
"Aku makan di sekolah," balas Beri tanpa melihat sang lawan bicara. Tangannya meraih sepatu yang ada di rak dekat pintu. Memasangnya dengan terburu-buru.
"Dasar anak nggak tau di untung, udah baik Mamah mu masih perhatian." Cowok itu memutar bola matanya jengah, ketika suara itu membuat telinganya berdengung sakit.
Tanpa berniat menjawab, cowok berkalung rantai itu segera mengecup tangan sang Mamah, berpamitan untuk segera pergi ke sekolah.
"Hati-hati, Beri."
Cowok dengan seragam dikeluarkan itu mengangguk, lantas menarik tungkainya pergi dari sana.
Icita, Mamah Berilium menatap sendu kearah pintu. Sekarang, putra kecilnya sudah tumbuh menjadi dewasa. Tampan dan rupawan, dengan sejuta luka didalam nya. Wanita paruh baya itu menghela napasnya.
Semoga Tuhan selalu melindungi mu, Nak, batin Icita mengulas senyum tipisnya.
Ditempatnya, cowok tinggi dengan kalung yang melekat dilehernya itu berdecak kesal. Berilium sudah jengah mendengar ocehan dari si penumpang motor nya.
"Bibir lo kenapa? Pasti ulah om Bagas kan?" tanya Selenium seraya helm dikepalanya, mengulurkan nya pada cowok itu.
"Gue, nggak apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Helium High School [HHS]✓
Novela Juvenil#SERIES SEKOLAH MISTERI [SMA Batavia] Series ke 2, baca!! Helium High School "Tak berwarna, tak berbau, tak berasa dan tak beracun." Aturan adalah perintah yang harus dipatuhi dalam sebuah lingkar perjanjian yang sudah di sepakati. Kalian masuk HHS...