[ 28.] Kelarutan Molar

751 102 2
                                    

Happy reading ◉‿◉

✯✯✯


Dengan senyuman manis seperti biasa, gadis itu berjalan dengan santai di koridor kelas. Sesekali dirinya menyapa beberapa orang yang sempat ia ingat namanya. Tujuannya kali ini tentu saja kelasnya. Dengan pin berwarna gold yang melekat di dada kanan seragam nya.

Tapi beberapa detik kemudian, kerutan samar tercetak jelas didahinya. Ketika banyak sekali tatapan sinis dan raut wajah tidak suka siswa-siswi mengarah padanya.

Ada apa dengan mereka semua?

Bahkan, tadi beberapa orang yang Rubi sapa, jelas sekali hanya mengabaikan nya.

"Lo udah denger kabar hot pagi ini?"

"Kabar apa tuh? Kok orang-orang kayaknya udah pada tau!"

"Mangkanya liat Mading dong!"

Obrolan yang sedikit terdengar memecah kebingungan nya sejak tadi. Dengan sekali tarikan, gadis itu melangkah menuju Mading yang berada tak jauh dari nya. Terlihat banyaknya siswa-siswi yang berkerumun disana.

"Kok rame bener," celetuk seseorang yang berada disampingnya.

"Berita apa hari ini?" tanya seorang gadis pada dirinya sendiri. Ia berdiri disamping Rubi.

Selenium dan Berilium, dua manusia bersahabat itu baru saja tiba disekolah. Mereka keheranan ketika melihat banyaknya murid HHS berkumpul di depan Mading.

"Oy, Cil!! Ini ada apaan kok rame?" seru Beri menatap orang yang berada disebelah Selenium.

"Aku juga nggak tau, ini baru mau liat," sahut gadis berambut sebahu itu. Matanya menyipit melihat gambar seseorang yang tak asing dikertas yang menempel pada papan pemberitahuan tersebut.

Dengan gerakan cepat, gadis itu menarik tungkai nya untuk mendekat.

Berita hot hari ini!!

Seorang pria yang menjabat sebagai walikota sekaligus pengusaha besar diguda melakukan tindak korupsi. Pagi ini rumahnya tengah di geledah oleh pihak kepolisian.

Tak lain dan tak bukan, pria dengan nama Dion Candra adalah ayah dari salah satu murid Helium High School.


Bola matanya membulat sempurna setelah membaca deretan huruf disana. Ditambah, seseorang menampilkan foto didinya yang tengah berada disamping sang Ayah.

"Rubi, itu Ayah lo," gumam pelan Sele yang tepat berada dibelakang nya. Suara gadis itu sangat pelan, tapi jelas terdengar oleh dirinya.

"Jadi ini toh anaknya koruptor itu!!"

"Dia, bukannya anak emas banget yah!"

"Kayaknya pin yang dipake dia, nggak bisa nutupin rasa malunya deh."

"Kasian banget, mana Ayahnya bakal jadi napi lagi."

Rubi memejamkan matanya, berusaha menutup pendengaran yang mustahil tidak bisa mengelak, jika suara mereka barusan bagai gemuruh angin yang begitu terdengar jelas.

Dengan perasaan dongkalnya, gadis itu melangkah dengan lebar. Menjauhi kerumunan dan cibiran yang begitu membuat hatinya mencelos.

Helium High School [HHS]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang